Minggu, 26 April 2020

MENINGKATKAN KEHIDUPAN ROHANI


Senin, 27 April 2020

MENINGKATKAN KEHIDUPAN ROHANI 

Pekerjaan yang tidak pernah selesai adalah pekerjaan yang tidak pernah dimulai.

Amsal 6 : 10
Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring.

Kebingungan mendatangkan begitu banyak kesulitan, apalagi saat ini! kita tidak tahu harus mengerjakan apa? sebab setiap hari kita hanya tidur-tiduran tanpa bisa melakukan kegiatan apapun juga.

Amsal 6 : 11
maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. 

Akibat yang paling fatal adalah datangnya kemiskinan, perut lapar akan memaksa orang bertindak anarkis, kejahatan, dan kebrutalan akan meningkat pesat jauh meninggalkan iman dan pengharapan.

Lukas 18 : 8
Aku berkata kepadamu : Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi ?

Tanda dimulainya akhir jaman semakin jelas dan pasti, jangan terbuai oleh keadaan yang serba tidak pasti, jangan ikuti hoax dan berita yang membingungkan, sebaiknya kita fokus kepada Firman Tuhan.

Matius 26 : 41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.

Jangan ikuti kedagingan kita, tingkatkan doa dan pujian penyembahan kepada Tuhan, mari kita pakai kesempatan lock down ini untuk lebih mendekat pada Tuhan.

1 Korintus 10 : 13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 

Jangan menyalahkan Tuhan dan siapapun juga, jangan panik, takut dan kuatir dekatkan diri pada Tuhan, minta tuntunan dan petunjukNya, dalam situasi sekarang kita pasti akan diberi jalan keluar oleh Tuhan.

Yakobus 1 : 12
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Tuhan Yesus memberkati

Kamis, 16 April 2020

DIA MENDERITA


Jumat, 17 April 2020

DIA MENDERITA

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."  Yesaya 53 : 5
Perikop ini merupakan puncak dari sederetan Nyanyian hamba TUHAN  muali dari  Yesaya 40 : 1 - 7; 42 : 1 - 6; 50 : 4 - 6 yang mengungkapkan pengorbanan Sang Hamba yaitu Yesus Kristus. Perikop ini juga telah menjadi inspirasi bagi para penulis PB untuk memahami tindakan Allah berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia.
Inkarnasi berarti Allah memilih menjadi manusia dan menjadikan penderitaan manusia sebagai "tempat kudus" kehadiran dan karya-Nya. Semenjak dilahirkan di bumi sebagai manusia, Kristus telah menjalani setiap bentuk rasa sakit seorang manusia: penolakan, kehausan, kelaparan, kemiskinan, menggelandang (tak punya rumah, bahkan kuburan), dipukuli, kehilangan orang yang dikasihi, menjadi korban ketidakadilan dan kejahatan. Semua itu memuncak pada kematian yang mengerikan di atas kayu salib.

Mengapa Dia Menderita ?
1.  Kristus menegaskan bahwa Ia harus menanggung penderitaan akibat dosa manusia. 

Hal penderitaan Kristus ini telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya melalui nabi Yesaya sebagaimana tertulis di pasal 53 ini.  Firman Tuhan secara tegas menyatakan bahwa upah dosa adalah maut  (Roma 6 : 23).  Kata  'maut'  ini berbicara tentang kematian kekal, dan tak satu pun manusia di muka bumi ini yang bisa menebus dan menyelamatkan dirinya sendiri dari hukum maut, sekalipun ia telah berbuat amal atau melakukan perbuatan baik.  Karena dosa, manusia harus menanggung akibatnya yaitu menerima penghukuman kekal.  Namun, puji Tuhan, Bapa bukanlah Pribadi yang kejam, melainkan Pribadi yang penuh belas kasihan. Meski demikian penderitaan dan kematian pada manusia harus terjadi karena manusia telah berbuat dosa. Ini menunjukkan bahwa Bapa tetap konsisten dengan keputusan-Nya bahwa setiap ketidaktaatan pasti mendatangkan hukuman. 

2. Karena kasih Allah  kepada manusia. Bapa rela membayar dosa dan pelanggaran manusia dengan menanggungkan hukuman maut tersebut kepada Anak-Nya, yaitu Kristus.
Yohanes 3 : 16 Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.

3. Karena Kristus harus datang ke dunia.

Menderita dan mati bagi umat manusia seperti tertulis:  "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20 : 28), dan  "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2 : 8). 
Nabi Yesaya pun menubuatkan tentang penderitaan yang harus Kristus alami demi menanggung dosa manusia  (Yesaya 53):  dikatakan rupa-Nya bukan seperti manusia lagi, Ia tidak kelihatan tampan dan semarak pun tidak ada  (ayat 2), Ia dihina dan dihindari orang  (ayat 3), penuh kesengsaraan dan menderita kesakitan (ayat 3), Ia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita (ayat 5), Ia dianiaya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian  (ayat 7), Ia terputus dari negeri orang hidup (ayat 8) Karena dosa manusia, Kristus harus menanggung penderitaan di kayu salib
Oleh karena itu, respons yang paling tepat kita lakukan adalah :

1. Menghambakan diri kembali kepada Dia Yesus karena memang kita adalah kepunyaan-Nya dan tebusan-Nya.

2. Akui karya-Nya atas hidup kita dan hiduplah sebagai kesaksian akan kuasa dan kasih-Nya.

3. Jangan hidup dalam dosa lagi.

Yohanes 15 : 13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 15 April 2020

4G NEW DIMENSION


Rabu, 15 April 2020

4G NEW DIMENSION


  • Tuhan telah menentukan bahwa setiap orang yang percaya kepadaNya akan menerima kemuliaan, namun bukan ‘kemuliaan’ seperti keinginan kita, melainkan Kemuliaan seperti KehendakNya. _“Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”_(Lukas 22 : 42)
Belajar dari kehidupan Tuhan Yesus bahwa proses menuju *KEMULIAAN* adalah *KEMATIAN* dan *PENDERITAAN*. Menjelang perayaan Paskah, ketika Yesus dan murid-murid hendak beribadah pada hari raya itu, _Dia berkata: “Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan.” Aku berkata kepadamu: “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.”_ (Yohanes 12 : 20 - 25).
Dalam suasana pandemic covid-19 sekarang ini, mari ikuti teladan Tuhan Yesus melalui setiap proses, sesuai konteks yang kita alami sekarang dengan 4G New Dimension :

1. GETSEMANI :
"Bangunlah Mezbah Paskah ditengah Wabah”
Ketakutan dan kekhawatian yang kita alami hari-hari ini tidaklah sebanding dengan yang Tuhan Yesus alami, dimana Dia mengalami tekanan yang begitu berat dalam hidupNya, suatu kengerian dan ketakutan yang luar biasa sehingga peluhNya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah karena Ia harus menanggung dosa dunia. Tuhan Yesus memilih ‘membangun mezbah’ di Getsemani dan berdoa kepada Bapa, sama seperti yang dialami Bangsa Israel dalam perbudakan Mesir menjelang Paskah, mereka masuk kedalam rumah dan ada tanda darah di ambang pintu mereka sehingga tulah itu berlalu dari mereka. Demikianlah kita seharusnya: _Bangunlah Mezbah Paskah ditengah Wabah,_ sebab hanya dalam HadiratNya kita beroleh keselamatan dan kekuatan yang baru. (Matius 26 : 36 - 46)

2. GOLGOTA :
"Ketaatan didalam Penderitaan"
Tuhan Yesus harus mangalami hukuman di kayu salib setelah mengalami siksaan yang begitu kejam, karena hukuman salib adalah hukuman mati yang sangat sadis. Tuhan Yesus TAAT sekalipun harus melewati penderitaan, supaya Kehendak Bapa dinyatakan, demikianlah kita harus hidup dalam Ketaatan sekalipun sepertinya ‘menderita’ dirumah terus, tidak bisa bekerja dan beribadah seperti biasa, tetapi tetaplah taat kepada otoritas yang diberikan Tuhan kepada Pemerintah kita. Harus ada kematian terhadap keinginan pribadi kita, supaya Kuasa Tuhan dinyatakan lewat perlindunganNya melalui kesehatan kita yang terpelihara sampai hari ini. (Matius 27 : 32 - 56)

3. GALILEA :
"Ujian mendatangkan Kemenangan”
Setelah kebangkitan, Tuhan Yesus harus kembali menyatakan diriNya di Galilea dimana Ia banyak menghabiskan waktu pelayananNya. Tujuannya ke Galilea adalah untuk mengingatkan para murid-muridNya agar hidup mereka benar-benar dipulihkan dan meneguhkan kembali panggilannya sehingga siap mengemban tugas Kerajaan. Inilah waktunya melewati ujian kekristenan kita melewati pandemic covid19 ini, apakah kita tetap menjaga iman kita kepada Tuhan, teruslah merenungkan Firman: Jadi, Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. (Roma 10 : 17)

4. GLORY :
"Kemuliaan mendatangkan Pertobatan"
Ketaatan Yesus melakukan kehendak BapaNya membuat Bapa sangat memuliakan Dia, sehingga ketika Dia ditinggikan maka akan menarik semua orang datang kepada-Nya, demikianlah kita nanti setelah melalui pandemic ini harus lebih berani melakukan Amanat Agung Tuhan untuk ‘pergi dan jadikan semua bangsa muridNya’. Pertukaran sudah terjadi sehingga dosa kita sudah diampuni melalui karya salib Kristus. Nyatakan KemuliaanNya lewat kehidupan kita, jadilah garam dan terang dunia dimanapun Tuhan tempatkan kita, _let’s move-on_ jangan hanya terus mengeluh karena keadaan saat ini, yang bekerja teruslah bekerja dengan ukuran yang baru, yang dulu jualan konvensional kembangkan dengan jualan online, tukang cukur gunakan cara baru mencukur yang lebih higineis, tukang sayur gunakanlah cara baru berjualan online atau dengan jemput bola kerumah pelanggan. Inilah ‘New Dimension’ atau suatu ukuran baru yang sedang Tuhan kerjakan lewat pandemic yang terjadi saat ini. (Matius 28 : 16 - 20)
Badai pasti berlalu, ada pelangi sehabis hujan, tetaplah percaya kepada Tuhan. Jangan takut dan gentar hatimu, It is Finished! Sudah selesai, Tuhan Yesus telah melakukan bagianNya untuk menggenapi kehendak Bapa melalui jalan 4G : Getsemani – Golgota – Galilea - Glory, saatnya kita melakukan yang menjadi bagian kita untuk menyatakan KemuliaanNya di tengah dunia ini.

Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 13 April 2020

MENGAPA TAKUT?

Selasa, 14 April 2020

MENGAPA TAKUT? 

2 Tawarikh 20 : 1 - 22
Ketakutan menjadi penghambat untuk kita melihat kuasa dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah pergumulan hidup yang kita jalani. Tidak kebetulan kalau kata “jangan takut” (dengan segala bentuk katanya) dalam Alkitab tertulis sebanyak 365 kali. Allah melalui Firman-Nya menjamin kehadiran dan penyertaan-Nya kepada kita dalam segala situasi, medan, dan musim kehidupan yang kita jalani. Tujuannya jekas, supaya setiap hari kita tidak takut! Setiap hari dalam setahun Firman Tuhan mengingatkan kita agar jangan takut apapun keadaanmu dan kondisimu sebab “Aku, Tuhan besertamu.” 

Ada takut yang kudus, yaitu menaruh hormat, kagum dan taat kepada Tuhan. Hormat kepada otoritas adalah bentuk rasa takut yang wajar dan perlu ditempatkan pada porsinya. Tetapi takut terhadap musuh, terhadap teror, ancaman, hal-hal yang kita kuatirkan tidak mendantangkan kebaikan bagi kita. Takut kepada hal-hal tersebut hanya menutupi mata rohani kita, mendantangkan petaka yang tidak seharusnya kita alami, seperti kata Ayub, “Yang kucemaskan itulah yang menimpa aku.” 
Sebagai orang percaya, kita harus meletakkan rasa takut pada porsi yang tepat dan benar. Melalui 2 Tawarikh 20 : 1 - 22 kita boleh belajar kepada Raja Yosafat pada saat berperang melawan Bani Amon dan Bani Moab. Hal yang dilakukan Yosafat ketika ia dalam ketakutan yang amat sangat adalah :

1. Mencari dan Berseru kepada Tuhan. 
Ayat 3 - 4 Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN. 
Artinya, Yosafat telah belajar mencari dan hidup takut akan Tuhan, ia membangun suatu hubungan yang indah dengan Tuhan. Sehingga ketika dalam tekanan oleh karena ketakutan yang amat sangat, ia berseru dan memanggil Nama Tuhan dan menyeruhkan kepada seluruh penduduk Yehuda untuk berpuasa bersama. Perlunya memiliki sikap hati yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, berdoa dan mencari wajah Tuhan dalam suatu keuitian. Yosafat tidak berdoa sendiri. Artinya, bukan raja atau pemimpin rohani sendiri yang membangun hubungan dengan Tuhan, tetapi seluruh Yehuda bekumpul dari semua kota untuk mencari Tuhan. Menghadapi keadaan genting seperti yang sekarang kita alami, kita harus membangun keintiman bersama dengan Tuhan, doa bersama, puasa bersama dalam skala nasional dan dunia. Membangun suatu jaringan doa tanpa batas tembok, wilayah dan denominasi kita merendahkan diri, mencari wajah-Nya, berseru kepada Tuhan, memohon ampun atas segala pelanggaran dan berpaling dari dosa-dosa kita dan bangsa ini.

2. Miliki Iman yang Teguh Terhadap Janji Tuhan.
Ayat 6 - 7 Dan berkata :Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaanan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang dapat bertahan melawan Engkau. 7 Bukankah engkau Allah kami yang menghalau penduduk tanah ini dari depan umat-Mu Israel, dan memberikannya kepada keturunan Abraham, sahabat-Mu, untuk selama-lamanya? 
Yosafat mendeklarasikan imannya di hadapan seluruh penduduk Yehuda. Ia punya keyakinan yang kokoh akan perbuatan Tuhan yang ajaib di masa lalu terhadap nenek moyangnya. Iman yang teguh itu berdasar pada Kebenaran Firman Allah. Pengenalan yang benar akan Firman akan menumbuhkan Iman kita, dan Firman akan teruji dan menjadi nyata ketika iman kita diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan hidup. Pengalaman hidup berjalan bersama Tuhan melewati lembah kekelaman (ketakutan, ancaman dan maut sekalipun) akan membuat iman percaya kita makin teguh terhadap Tuhan dan janji-Nya. Kita harus percaya bahwa kita punya Allah yang luar biasa dan Mahakuasa, bahwa Kasih setia-Nya bagaikan perisai yang melindungi kita setiap saat dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat! 

Yesus berkata, “Jangan takut, Aku ada.” Artinya, jangan sama sekali kita takut sebab Dia ada beserta kita, ada bagi kita saat ini, setiap waktu dan sepanjang jalan hidup kita. Ia adalah Imanuel. Kenapa kita takut? Jangan pernah takut lagi sebab tidak ada kuasa yang lebih besar dan melebihi kuasa-Nya, baik di bumi ini maupun di dunia yang akan datang. Karena itu, mari kita sepakat berseru dan memanggil nama-Nya dalam doa dan kerendahan hati sambil menjaga dan memelihara iman yang teguh pada janji-janji-Nya yang manis. Amin. 

Tuhan Yesus Memberkati.

KUASA KEBANGKITAN YESUS

Kotbah Ibadah Paskah Minggu, 12 April 2020

KUASA KEBANGKITAN YESUS

Apa itu Paskah? Paskah selalu diawali oleh peristiwa yang mengejutkan atau mengerikan seperti yang terjadi di Mesir ketika Allah menulahi Mesir. Tulah hanya menyentuh orang Mesir, sehingga orang Israel terluput dari tulah. Namun, dalam 2 Samuel 24 : 15 - 17 tulah penyakit sampar Tuhan timpahkan kepada Israel oleh karena dosa Daud dan dosa seluruh Israel. Artinya, bahwa tulah bisa saja menimpa umat Tuhan oleh karena kehendak-Nya (seijin Tuhan), bukan karena Tuhan benci umat-Nya. Jadi, sesungguhnya siapa saja bisa ditimpa tulah jika seijin Tuhan. Tanpa seijin Tuhan, tidak ada sesuatu hal apa pun yang dapat mengambil nyawa seseorang. Kita ini milik kepunyaan Tuhan dan diciptakan untuk kemuliaan-Nya. Dan Allah mengenal umat kepunyaa-Nya. Seperti umat Israel, Ia meluputkan mereka dari kematian anak sulung oleh karena darah domba yang dioles di palang pintu rumah mereka. Demikian kita sebagai milik Kristus, darah kudus-Nya ada dalam hidup kita yang menjadikan kita milik kepunyaan-Nya kita pasti akan diselamatkan dan dibangkitkan bersama Dia.

*Pesan Tuhan melalui peristiwa Paskah :*
1. Kematian Yesus Kristus karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kita suci.
1 Korintus 15 : 3 - 4
Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4  bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Berita penebusan melalui kematian Kristus Yesus telah dinyatakan pertama kali oleh Kitab Suci (Kejadian 3 : 15), suatu tindakan Allah yang didorong oleh kasih-Nya yang tulus, Ia menyembelih seekor binatang untuk menutupi rasa malu Adam dan Hawa. Selanjutnya, dalam kitab Taurat korban persembahan dengan menyembelih binatang adalah cara yang dipakai Allah untuk umat-Nya dapat bersekutu dengan Tuhan. Kematian Yesus Kristus menggenapi semua nubuatan dalam kitab suci. Ia menjadi korban pendamaian, menutupi salah dan malu kita, menyelamatkan kita dari maut dan neraka dan lebih penting lagi Ia membawa masuk kita dalam persekutuan kekal dengan Bapa.

2. Ia hidup dan menampakkan diri-Nya kepada para murid-Nya.
1 Korintus 15 : 5 - 8
bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 6  Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 7  Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul. 8  Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya.

Dikatakan bahwa Yesus berulangkali menampakkan diri kepada murid-murid-Nya. Kebenaran ini memberitahukan kepada kita saat ini bahwa Tuhan Yesus tetap menyatakan diri-Nya kepada kita. Ia menampakkan diri kepada kita secara pribadi melalui Firman-Nya, suara-Nya terus menyapa kita, mengingatkan kita, memberi kita kekuatan dan pengharapan baru.

3. Karena Yesus telah bangkit dari kematian, maka kita juga akan dibangkitkan di dalam Dia.
1 Korintus 15 : 14, 17, & 20
Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 17 Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Yesus telah bangkit, karena itu kita yang percaya pada-Nya beroleh pengharapan akan kebangkitan. Kita yang telah ditinggalkan oleh orang-orang yang terkasih melalui kematian tidak perlu berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam karena mereka akan dibangkitkan kembali saat Yesus datang pada kali yang kedua dan kita akan dipertemukan dalam suatu reuni yang akbar dengan sukacita dan kegirangan yang amat sangat. Jangan gelisah hatimu dan jangan takut, sebab Tuhan telah bangkit; Dia akan memulihkan seluruh aspek hidup kita. Percaya dan bersandar pada-Nya sebab di dalam Dia ada hari esok! Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Minggu, 12 April 2020

DI LEMBAH KEKELAMAN, KU LIHAT MUJIZAT

Renungan Senin, 13 April 2020

DI LEMBAH KEKELAMAN, KU LIHAT MUJIZAT

Yehezkiel 37 : 1 - 6
Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."

Pengalaman Yehezkiel ketika kuasa dan kemuliaan Tuhan meliputinya dan dalam roh Tuhan menuntun dia ke suatu lembah guna menyaksikan mujizat yang dikerjakan Tuhan, dimana tulang-tulang kering bisa dihidupkan kembali. Suatu kondisi kehidupan iman, pengharapan, hubungan Israel dengan Tuhan yang rapuh dan mati yang digambarkan seperti tulang-tulang kering, dan hanya bisa disatukan, dibangkitkan serta dihidupkan oleh kuasa Firman Tuhan dan Roh-Nya. 

Mungkin kondisi yang hampir sama juga dialami oleh banyak umat Tuhan di akhir-akhir ini; 

keadaan putus asa, meragukan kuasa dan perlindungan Tuhan, panik dan penuh ketakutan sehingga tidak ada ketenangan dalam berdoa, kesedihan menyayat hati karena ditinggal orang-orang terkasih, semua menjadi satu dalam hati dan pikiran sehingga melupakan janji-janji Tuhan yang pasti. Iman kita mulai rapuh, kasih kita kepada sesama mulai tawar…harapan kita berada pada titik nadir terdalam, kondisi kita seperti tulang-tulang kering di lembah kekelaman oleh karena begitu banyaknya masalah yang menimpa kita dan bangsa kita. Belum pulih dari bencana nasional:  perpecahan perbedaan mayoritas dan minoritas seolah-olah merobek-robek keutuhan bangsa kita, lembah itu makin dalam, gelap dan takut ketika wabah COVID’19 yang sangat kejam itu menteror bangsa dengan skala dunia. Namun, Alkitab selalu punya catatan dari Perbuatan Tangan Tuhan yang dasyat. Jejak Tangan-Nya terlihat jelas lebih kokoh dan lebih perkasa dari ancaman maut, Harita-Nya menembus kegelapan lembah yang kelam. 

Sebutlah seorang Daud, ia tidak takut bahaya sebab Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Seorang Musa, Yosua, Danie serta para sahabatnya, Gideon, dan para Rasul serta semua orang percaya sepanjang abad telah melewati lembah kekelaman hidup namun mereka tidak takut bahaya sebab kasih Tuhan tidak pernah beranjak dari hidup mereka. 

Kehadiran Tangan Tuhan mampu menyingkirkan kecemasan, keraguan, ketakutan bahkan maut yang mengancam hidup mereka. Kita harus percaya bahwa lembah bayang maut tidak sanggup memisahkan kita dari kasih Kristus. Dari batu-batu cadas di depan datang air yang sedap! Itu pengalaman Musa dan umatnya di gurun. 

Kembali ke pengalaman Yehezkiel, hal ini memberi pelajaran rohani bagi kita bahwa Tuhan sanggup melakukan perkara ajaib dalam hidup kita, meski keadaan kita dalam keadaan kering: sakit yang tidak pernah sembuh, terancam oleh virus, dicurangi orang sehingga mengalami kebangkrutan, penolakan sosial dan rumah tangga di ujung tanduk sekalipun. Tuhan sanggup pulihkan, sembuhkan, dan angkat kita kembali.

Apa yang hendak kita lakukan ketika Tuhan menuntun kita dalam lembah?

1. Sungguh-sungguh sadar bahwa Tuhanlah yang menuntun kita ke lembah.
Kuasa Tuhan yang ‘sengaja’ membawa Yehezkiel dalam pengalaman roh tersebut ke lembah untuk sementara waktu melihat seperti apa kondisi rohani Israel. Tidak hanya diperlihatkan kondisi seperti tulang-tulang yang kering, tapi Tuhan memberi pengharapan bahwa kuasa Firman dan Roh Allah sanggup menyatukan, memberi kehidupan baru, membangkitkan pasukan yang besar dan pemulihan. Sebagaimana yang dialami Yehezkiel, mungkin juga saat ini Tuhan sengaja membawa kita pada lembah, baik berskala pribadi, keluarga, nasional, bangsa dan dunia. Ada kesengajaan Tuhan untuk memperlihatkan kepada kita, bahwa manusia dengan segala fasilitas hidup, kesombongan, pengandalan terhadap pencapaiannya hanya seperti tulang-tulang kering saja di mata Tuhan. Kita tak berdaya melawan virus; kita diingatkan bahwa kita manusia bukan siapa-siapa. Hanya FIRMAN dan ROH TUHAN yang memberi kita HIDUP! Jika Tuhan sengaja membawa kita ke lembah, yakinlah bahwa tangan-Nya tidak pernah melepaskan kita. Genggaman-Nya kuat, Ia menghalau setiap rintangan, Ia meredahkan badai dan membuat mata kita melihat terang-Nya.

2. Kita harus tetap sabar dan setia kepada Tuhan.
Tuhan tidak hanya membawa kita ke rumput hijau dan air yang tenang, tapi juga di lembah. Ini bukan perjalanan yang biasa-biasa, tapi perjalanan yang penuh kejutan sehingga kita dibuat kagum akan kasih Tuhan. Lembah adalah tempat yang menjadi medan peperangan (karena itu banyak ditemukan tulang belulang), namun lembah juga adalah tempat yang subur. Ketika Tuhan menuntun kita ke lembah kehidupan, berarti Tuhan sedang melatih kita untuk berperang (supaya kita kuat dan terlatih/mahir mempergunakan senjata-senjata rohani). Melatih kehidupan rohani kita sehingga kita bisa menikmati segala berkat ilahi yang disediakan oleh Tuhan bagi kita yang dikasihi-Nya. Karena itu tetaplah sabar dan setia kepada Tuhan supaya kita menjadi Kristen yang sempurna (dikehendaki Allah). 

Yakobus 1 : 2 - 4
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 
“Tuhan selalu bisa buat mujizat, asalkan kita sadar akan kehadiran-Nya, tetap sabar dan setia kepada Tuhan serta percaya pada kuasa Firman Tuhan” Amin! (AS).

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 10 April 2020

Semakin Kuat Ditengah Masalah

Renungan Sabtu, 11 April 2020

Semakin Kuat Ditengah Masalah

Pada saat Tuhan memanggil Yeremia yang masih muda, dia sadar, bahwa tugas sebagai nabi Tuhan tidaklah mudah dan faktanya ia banyak mengalami penderitaan bahkan orang-orang ingin mencabut nyawanya karena nubuat-buat yang disampaikannya. Apakah Yeremia mundur dari pelayanannya? Tidak! Namun ia tetap mengerjakan panggilan Allah dengan menyampaikan terus pesan-pesan Tuhan bagi orang Israel, sekalipun menghadapi banyak penderitaan. Mengapa? Karena ia sadar bahwa Tuhan yang memulai segala sesuatu dalam hidupnya dan menyertainya (Yeremia 1 : 8). Apakah masalah dan penderitaan yang Anda alami saat ini? Mengapa orang percaya dapat mengalami penderitaan, masalah, seperti masalah pandemi covid19. Memang kita harus menyadari bahwa Tuhan yang memanggil sebagai orang percaya kepada Kristus, lalu mampu meresponi panggilan-Nya, diberi kemampuan mentaati setiap kehendak-Nya.

Rahasia agar kita kuat ditengah masalah :
1. Jaga Hati (Amsal 4 : 23)
Hati harus dijaga karena ini adalah pusat kehidupan manusia. 
Firman Tuhan berkata bahwa kesehatan tubuh kita sangat dipengaruhi oleh keadaan hati kita. “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Yeremia 17 : 22). Agar hati kita selalu bersih, maka simpanlah janji-janji-Nya dalam hatimu (Mazmur 19 : 11)

2. Jaga Lidah atau perkataan kita (Amsal 4 : 24)
Sangat penting untuk menjaga dan memelihara lidah atau perkataan kita “Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak” (Amsal 4 : 10)

3. Jagalah penglihatanmu (Amsal 4 : 25)
Kita akan gagal dalam masa seperti sekarang ini bila tidak menjaga mata dengan baik dan benar. Mata hanya tertuju kepada besarnya masalah dan situasi yang ada. Kita akan menjadi lemah bila fokus melihat kepada masalah, karena akan menjadi kuatir, takut, dan tidak percaya pada Tuhan. Bujang Eliza, Gehazi alami ketakutan luar biasa saat melihat tentara dengan kuda dan kereta musuh mengepung kota Dotan (2 Raja - Raja 6 : 17). Keadaan akan berbeda kalau kita mengarahkan pandangan kita kepada TUHAN dan perbuatan-Nya yg dahsyat, maka semua kecemasan dan ketakutan akan hilang.

Ingatlah bahwa Tuhan yang memulai segala sesuatu yang baik didalam kita, maka Ia akan memperlengkapi dan memampukan kita kuat ditengah masalah. Amin. 

Tuhan Yesus Memberkati.

3 KATA MUJIZAT dari TUHAN untukmu,

" 3 KATA MUJIZAT dari TUHAN, untukmu ..."

Untuk Kita Renungkan :

† 33 tahun DIA menyiapkan diri untuk Korban bagi Dunia...

† 3 tahun DIA menyampaikan berita sukacita...

† 30 keping perak DIA dikhianati...

† 3 km DIA memikul salib...

† 3 jam DIA tergantung di kayu salib...

† 3 paku ditancapkan di kaki dan tangan-NYA...

† lebih dari 3 liter dara-hNYA tercurah bagimu...

† 3 hari DIA di dalam gua kuburan, dɑπ...

† 3 KATA yang mau DIA sampaikan "AKU MENGASIHI KAMU"

Selamat Paskah/Jumat Agung dan Minggu Paskah. 
TUHAN YESUS KRISTUS Mengasihi kita semua..       
           
                        🍨🍨
                        🍨🍨
            🍨🍨🍨🍨🍨🍨
            🍨🍨🍨🍨🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨
                        🍨🍨

Rabu, 08 April 2020

IMAN DAN PERBUATA

Renungan Kamis, 09 April 2020

IMAN DAN PERBUATA


Menurut Ibrani 11 : 1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Iman itu tidak kelihatan, tapi meskipun demikian iman juga adalah sebuah bukti, sebab itu dia ada.

Yakobus 2 ; 18
Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.

Kalau ada orang yang selalu ketakutan, penuh kekuatiran, dan perkataan yang negatif, dan pesimis, maka patut dipertanyakan apakah orang tersebut memiliki iman.

Sebab, ketika seseorang itu dipimpin oleh damai sejahtera, itu menunjukkan bahwa seseorang itu memiliki iman.

Kalau memang ada iman, seharusnya hidup, tindakan, dan perbuatannya akan menunjukkan cara hidup seperti orang yang memiliki iman. Perbuatan dan iman harus berjalan bersamaan.

Tubuh tanpa roh adalah mati. Body without spirit is DEATH.

Orang yang mengklaim dirinya Kristen, pengikut Kristus, tapi dia hidup dalam ketidaktaatan yang disengaja kepada Kristus, imannya itu palsu dan dia tidak selamat.

Contoh sikap beriman adalah, pada saat ketika ada firman disampaikan seharusnya kita tetap menerimanya, dan menghargai, karena firman yang disampaikan itu, tanpa memandang siapa yang menyampaikannya.
Jangan tutup hati kita, hanya karena faktor siapa orang yang sedang berkhotbah.

Sebaliknya, orang yang murtad adalah orang yang sudah mengenali kasih karunia Tuhan, tapi sengaja menolak, dan menentangnya.

Sikap orang beriman selanjutnya adalah, kalau kita mengaku sudah terbiasa berdoa, memuji, menyembah Tuhan; namun tiba-tiba kita tidak melakukannya, seharusnya ada kekosongan dalam hidup kita.

Kalau kita seketika lamanya menjauh dari hadirat Tuhan, menjauh dari ibadah, semestinya kita harus gelisah. 
Dan, kalau kita berada di dalam satu tempat dan situasi yang tidak semestinya kita berada disitu, seharusnya kita merasa tidak nyaman, dan pergi dari tempat tersebut.

Dalam setiap aktivitas rohani, misalnya doa, ibadah, dan pelayanan. Kalau kita tidak punya hubungan pribadi dengan TUHAN, maka segala kegiatan itu akan sia-sia.
Tapi kalau kita melakukannya dengan sebuah kerinduan, dan kasih kepada Tuhan, maka itulah iman.

Matius 7 : 16 - 17
Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.

Tidak mungkin pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang baik.
Perbuatan kita akan menggambarkan seperti apa iman kita.
Perbuatan kita akan menggambarkan siapakah Yesus dalam hidup kita. 

Pertanyaannya :
Ikan berenang supaya jadi ikan atau ikan berenang karena dia ikan? Kita melakukan firman TUHAN karena memang semestinya kita melakukannya, karena kita diciptakan untuk hal itu.

Jangan sampai kita mengaku sebagai pengikut Kristus, tetapi kita melakukan sesuatu hal yang jelas melanggar firman Tuhan. Bukan seperti itu tujuan keberadaan dan kehidupan kita.

Doa: Bapa, berilah kekuatan kami untuk melakukan iman dalam setiap perbuatan kami. Roh Kudus tuntun kami dengan kuasaMu. Di Dalam Nama Tuhan Yesus, amin

Tuhan Yesus Memberkati. (SA).

Selasa, 07 April 2020

Kasih Setia dan Keadilan Tuhan

Renungan Rabu, 08 April 2020

Kasih Setia dan Keadilan Tuhan

Bacalah Kitab Yesaya 65 : 1 - 10.
Djelaskan bahwa Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan, umat kesayangan yang direncanakan Tuhan sebagai kerajaan imam dan bangsa yang kudus, mereka mengakui akan kebesaran dan kemuliaan Tuhan, dosa, dan pelanggaran pasti ada konsekuensi dan hukumannya tetapi mereka percaya bahwa hukuman Tuhan ada batasnya artinya Tuhan akan memberikan pemulihan bagi mereka yang bertobat atau berbalik kembali kepada Tuhan dengan segenap hati.

“Kasih setia dan Keadilan Tuhan" dalam pasal 65 menunjukkan bahwa Allah tahu persis tentang keberadaan orang-orang pilihan (Israel), yang berbuat dosa dan pelanggaran kepada Tuhan akan mendapat hukuman tetapi bagi mereka yang hidup benar akan mendapatkan keselamatan.

1. BUKTI KASIH SETIA TUHAN KEPADA UMAT PILIHANNYA (Ayat 1-2).

Salah satu sifat Tuhan adalah penuh kasih setia, bahkan sekalipun umat pilihan-Nya berubah setia tetapi Ia tetap setia. Bukti kesetiaan Tuhan, dengan diulang beberapa kali ucapan: “Aku telah berkenan …” melalui nabi Yesaya : Aku telah berkenan memberikan petunjuk, Aku telah berkenan ditemukan oleh, Aku telah berkata : Aku ini, Aku ini, dan Aku telah mengulurkan tangan-Ku.

2. BERKAT YANG AKAN DITERIMA OLEH ORANG YANG SETIA KEPADA TUHAN (Ayat 9-10).

* Orang-orang pilihan Tuhan yang akan mewarisi dan tinggal mendiami tempat yang nyaman dan aman.

* Saron menjadi padang rumput bagi domba (ada makanan untuk ternak)

* Lembah Akhor (Lembah kematian) diubah oleh Tuhan menjadi tempat yang penuh dengan damai dan ada kehidupan. 

Doa: Bapa, berikan kami pengertian akan kasih setia, dan keadilanMu, supaya kami tahu bahwa Engkau adalah penguasa atas alam semesta dan kehidupan kami. Di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

Senin, 06 April 2020

*BERANI TAMPIL BEDA*

Renungan Selasa, 07 April 2020

*BERANI TAMPIL BEDA*

Ezra 7 : 10
Sebab Ezra telah bertekad untuk *meneliti* Taurat TUHAN dan *melakukannya* serta *mengajar* ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.

Yerusalem dihancurkan oleh tentara Babel pada tahun 587 S.M. dan bangsa Yehuda dibuang ke pengasingan. Bangsa ini melupakan dan bertindak menjauh dari Firman Tuhan.

Mari belajar dari Ezra yang rindu pemulihan dan penuaian jiwa akan terjadi bagi bangsanya, Ezra berani tampil beda, 3 langkah yang dia lakukan adalah :

*1. Meneliti Firman Tuhan.*
Memeriksa (menyelidiki dan sebagainya) dengan cermat, tidak sekedar membaca lalu ketik done dalam Grup  kita. Meminjam kata mazmur Daud, meneliti bisa dilakukan dengan merenungkannya siang dan malam sehingga Ezra paham betul artinya Firman Tuhan, tujuan hidup dan rencana Tuhan bagi bangsanya.

*2. Melakukan Firman Tuhan*
Firman yang sudah tergores di hati Ezra, menjadi pelopor dan teladan dalam menjalankan Firman Tuhan, keimanan dan keyakinannya akan diuji dalam tindakannya.

*3. Mengajarkan Firman Tuhan*
Bagaimana cara Ezra mengajarkan Firman Tuhan bagi bangsanya? Ini yang sering membedakan, langkah pertama Ezra meneliti, langkah kedua melakukan (bukan NATO atau omdo) dan barulah Ezra melakukan langkah ketiga: mengajarkannya. 

Hasilnya luar biasa, terjadi penuaian jiwa dan pemulihan bagi bangsanya. Mereka berbalik kepada Allah yang benar.

Ayo bersatu padu jemaat dan pelayan Tuhan, hamba-hamba Tuhan, berani tampil beda.

- Saat di rumah, manfaatkan WFH menjadi Worship from Home. Tuhan berikan kesempatan dan waktu lebih banyak untuk meneliti Firman Tuhan, memuji dan menyembah.

- Saat badai Covid-19 menerpa, adalah kesempatan yang Tuhan berikan untuk kita melakukan Firman Tuhan, membagikan kepedulian dan kebaikan bagi sesama. 

- Saat semua di rumah bergelut dengan Hp/laptop, komunikasi melalui internet medsos, WA, Zoom, dll, pakailah dengan cerdas dan kreatif untuk mengajarkan Firman Tuhan, jangan memperkeruh sehingga jemaat ragu meminumnya, Firman Tuhan pastilah menyegarkan jiwa.

Mari kita berani tampil beda. Jangan omdo (omong doang), NATO (not action talk only), tetapi ikuti langkah Ezra meneliti, lakukan, barulah mengajarkan tampilah pada posisi terdepan menjadi teladan dalam keluarga, gereja, tempat pekerjaan/sekolah dan dimanapun kita berada Berani Tampil Beda.

Tuhan Yesus Memberkati shlom.

Minggu, 05 April 2020

SERUAN DALAM KESUSAHAN.


Senin, 06 April 2020

SERUAN DALAM KESUSAHAN 

Mazmur 130 : 1 - 8
1. Nyanyian ziarah. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN!
2. Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.
3. Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan?
4. Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.
5. Aku menanti-nantikan TUHAN, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan firman-Nya.
6. Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi.
7. Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan. 8. Dialah yang akan membebaskan Israel dari segala kesalahannya.

Pertengahan bulan Maret, ketika Bapak Presiden Jokowi mengumumkan sudah ada dua kasus positif Korona di Indonesia, keadaan berubah sangat drastis. Perlahan namun pasti, roda perekonomian bergerak melambat, bisnis melesu di hampir semua aspek, program pendidikan yang sudah rapi tersusun seolah ambyar dan berbelok menyesuaikan kondisi, juga indahnya bersekutu bersama teman seiman dirumah Tuhan seolah menjadi kenangan yang masih teringat kuat. Keadaan memang telah berubah, sebagian menjadi baik, sebagian lagi nampak sangat suram. Banyak orang tidak nyaman dan menyukai hal ini tetapi inilah realita kehidupan kita. Bagaimana kita menyikapinya? 

Melalui ayat-ayat di atas pemazmur mengajarkan kita :

*1. Berserulah kepada Allah. (ay 1)* Apapun keadaan kita dan seberapa dalampun kita merasa telah terperosok, namun teruslah berseru kepada Allah karena Ia yang mendengar seruan anak-anakNya. Allah telah mendengar seruan Daud ketika diburu oleh Saul dan bangsa-bangsa lain. Allah juga yang telah mendengar seruan Daniel dari gua singa dan Allah yang sama yang telah melihat dan mengetahui keputus-asaan Paulus ketika Ia di Asia. Kita juga memiliki iman dan pengharapan bahwa Allah yang sama  yang menciptakan langit bumi akan mendengar seruan kita.

*2. Rendahkan hati & berharaplah kepada Tuhan, Ia pasti memberikan pembebasan! (Ay 5-8)* Keadaan yang sulit merupakan alat yang efektif yang Tuhan gunakan untuk mengajar kita penundukkan dan penyerahan diri. 
FirmanNya di 2 Tawarikh 7 : 14 - dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. 

Pemazmur mengharapkan Tuhan lebih dari penjaga mengharapkan pagi. Penjaga mengharapkan pagi adalah gambaran keadaan dimana ia ingin segera keluar dari suasana yang gelap, yang menakutkan dan segala ketidaknyamanannya. Menantikan Tuhan bukan berarti kita berpangku tangan tanpa melakukan apapun tetapi menaruh percaya kita penuh kepada Allah yang hidup sambil melakukan bagian kita yaitu merendahkan hati, mengucap syukur, berdoa dan berpuasa. 

Berbagai peristiwa di Alkitab menunjukkan bahwa berulang kali Isarel berdosa kepada Tuhan, namun ketika mereka merendahkan diri dan memohon ampun, Tuhan menunjukkan kasih setiaNya yg begitu besar dan Ia menyelamatkan mereka. Begitu juga dengan keadaan kita, berulang kali Tuhan sudah menolong kita. Percayalah! Pasti Ia sanggup  menolong kita dalam kesesakan kita.

Doa :
Tuhan terima kasih atas kasih setiaMu yang begitu besar bagi kami semua. Ajar kami tetap setia dalam melakukan FirmanMu dan menantikan uluran tanganMu yang menolong kami dari segala kesesakan kami. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Jumat, 03 April 2020

ADA KUASA DIDALAM NAMA TUHAN YESUS KRISTUS

Renungan Sabtu, 04 April 2020

Ada kuasa didalam nama Tuhan Yesus Kristus

Memasuki bulan baru yaitu Bulan April 2020, dimana kita memperingati Paskah. 
Saya ingin menggali kembali tentang Kisah perjalanan Tuhan Yesus Kristus dan para murid - Nya. 

Kitab Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas yang juga menulis Kitab Injil Lukas. 
Tema Utama kitab ini adalah Berita tentang Penyebaran Injil oleh Para Rasul Kristus melalui Pengurapan Kuasa dari Roh Kudus.

Roh Kudus menjadi penolong bagi Para Rasul Kristus dan umat Tuhan dalam setiap waktu setiap saat.
Janji Tuhan tidak pernah gagal. 

Melalui Pengurapan Roh Kudus di kamar loteng atas kepada Para murid, Injil bergerak ke  seluruh penjuru Kerajaan/Wilayah Romawi.

 Kerajaan/Wilayah Romawi.
Dan banyak orang yang menjadi percaya dengan melihat tanda heran dan mujizat yang menyertai pelayanan Para Rasul Kristus. 

Salah satunya dikisahkan tentang bagaimana Rasul Petrus yang diurapi Roh Kudus menyembuhkan seorang lumpuh dan khotbahnya di Serambi Salomo memperlihatkan 3000 orang. 
Dari sinilah, Pemberitaan Injil itu dimulai. 
Setelah ini dilakukan, maka atas seijin Tuhan, Rasul Petrus dibawa untuk bersaksi tentang Jalan Kebenaran dan Kehidupan melalui Yesus Kristus Tuhan.

Perikop Pertama :
Petrus menyembuhkan orang lumpuh dalam kuasa Nama Tuhan Yesus Kristus

Sungguh sebuah kisah dan kesaksian yang sangat membuat takjub banyak orang saat ini. 
Di kala kesedihan melanda para murid, dan cacian makian serta ejekan dari orang-orang Yahudi karena Yesus telah mati (menurut kebanyakan orang Yahudi), maka pemberitaan Jalan Kebenaran akan terhenti. Mujizat akan terhenti. Kuasa Tuhan akan terhenti.
Woooww.... ternyata tidak. 
Injil Kristus Jalan Kebenaran malah menjadi tersebar, Mujizat semakin banyak terjadi dan Kuasa Tuhan terus tersebar semakin luas.

Justru dalam goncangan dan masalah, sebenarnya Tuhan ingin menunjukan Kuasa dan Kemuliaan-Nya.

Orang yang lumpuh sejak lahir sudah diketahui keberadaannya oleh keluarganya, tetangganya dan banyak orang melihat karena pekerjaannya meminta - minta sedekah. 

Tuhan Yesus pakai orang lumpuh ini, seperti Ia menyembuhkan Bartimeus si pengemis buta sejak lahir. 

Yesus pernah juga memakai pola yang sama pada saat menyembuhkan orang yang lumpuh yang berada di tepi kolam Bethesda/Siloam : 

1. Yesus tergerak oleh belas kasihan untuk menolong orang yang lumpuh itu. Begitu pun Petrus saat menghampiri orang yang lumpuh itu (Petrus tergerak oleh belas kasihan Tuhan).

2. Percaya kepada Tuhan Yesus dan Firman - Nya. --> Rasul Petrus berbicara tentang Sang Pemberi kehidupan / Firman Tuhan. 

Kisah Para Rasul 3 : 6
Tetapi Petrus berkata : Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"

Bicarakan Firman Tuhan, maka Engkau akan sembuh.

Maka bukan hanya mujizat kesembuhan, bahkan Pemberitaan Injil dari kesaksian si orang lumpuh yang telah disembuhkan, membuat orang - orang yang lainnya pun menjadi takjub kepada Kuasa Roh Kudus.
Pemberitaan injil tersebar kepada banyak orang.

Kondisi hari - hari ini : 
Ditengah - tengah mewabah nya Virus Corona yang membuat takut banyak orang dan menimbulkan korban jiwa.
Ini waktunya kita mendemonstrasikan Kuasa Roh Kudus, melalui Doa- doa kita didalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Bicarakan Firman Tuhan, kepada banyak orang melalui status kita, pesan WA, WA Call, Zoom Cloud Meeting dll agar banyak orang menerima Kehidupan--> Speak: Life in the name of Jesus Christ for Nazareth.

Perikop kedua :
Khotbah Petrus
Selaras dengan apa yang telah Roh Kudus nyatakan di perikop awal. 
Roh Kudus menuntun Rasul Petrus yang diikuti oleh banyak orang (dipelopori oleh orang lumpuh yang telah disembuhkan Tuhan).
Maka hadir 3000 orang mendengar Khotbah Salomo. 
Khotbah singkat namun penuh kuasa karena Roh Kudus mengurapi Rasul Petrus.

Kisah Para Rasul 3 : 12 - 26
Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri? 
Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. 
Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu. 
Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan, 
agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu. 
Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita. 
Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati. 
Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."

Isi Khotbah ini sangat mendalam.
Intinya adalah Rasul Petrus memberitakan kesaksian tentang Tuhan Yesus Kristus adalah satu - satunya Juru Selamat Umat manusia dan setiap manusia harus bertobat.

3000 orang bertobat...Woooww...betapa dasyat nya Roh Kudus menjamah hati setiap orang yang mendengar nya.

Terimakasih Tuhan Yesus buat kekuatan yang baru dan pemahaman akan Firman Mu.

Tuhan Yesus Memberkati.

PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN

Renungan Jumat, 03 April 2020

PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN.

Mazmur 124 : 1 - 8
Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita,  - biarlah Israel berkata demikian -  jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita; maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita, maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu. 
Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka! 
Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput! 
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi."

Mazmur 124 ini merupakan  ajakan untuk bersyukur atas pertolongan TUHAN dan juga merupakan ajakan untuk  senantiasa berharap  menantikan pertolongan TUHAN. 

Mengapa kita harus berharap, menantikan dan bersyukur atas pertolongan TUHAN?  Karena ayat 1,2 berkata, "karena Tuhan yang memihak kepada kita". 

Kita layak mengharapkan pertolongan TUHAN itu akan tiba dan nyata, karena TUHAN berkenan kepada umat-Nya, kepada kita. 

Ketika ada sesuatu yang jahat yang hendak mencelakai kita, ketika ada yang memfitnah kita dan bersaksi dusta tentang kita. Hendak merancangkan yang buruk tentang hidupmu, pekerjaanmu, pelayananmu dan masa depanmu, - tetapi karena TUHAN ada di pihak kita; karena TUHAN ada beserta kita, berada di sisi kita, dan membela kita, maka TUHAN mau menolong kita. TUHAN akan meluputkan semua yang jahat itu dari hidup kita! 

Pertanyaannya adalah mengapa TUHAN mau memihak kita? Mengapa TUHAN mau berada di sisi kita? Apakah yang kita lakukan sehingga TUHAN ada beserta kita? 

1. Saleh di hadapan Allah dan benar di hadapan manusia

Kisah Para Rasul 10 : 2 - 4
Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau."

Segala kesalehan kita di dalam mengikut TUHAN, dalam melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya, bahkan segala perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang-orang, itu diperhitungkan oleh TUHAN! 
Itu adalah sebagai "pengingat" bagi TUHAN. 

Ketika TUHAN mengingat kita maka TUHAN pasti akan menolong kita. 

2. Percaya dan Bertindak

2 Raja-raja 5 : 13 - 14
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir."

Dalam menanti-nantikan pertolongan TUHAN, kita harus tetap percaya dan  memegang teguh iman pengharapan. Iman dan pengharapan yang saya maksud bukanlah lagi soal: "kepercayaan bahwa TUHAN akan menolong!" Bukan soal itu. 

Kita percaya bahwa TUHAN pasti menolong kita dan membela kita. Itulah janji-Nya! 

Iman percaya yang saya maksud adalah bahwa: seperti apa pun, seberapa pun, dan bagaimana pun jawaban pertolongan TUHAN kepada kita; kita harus percaya bahwa jawaban itulah yang tepat dan benar. Pas, tidak kurang tidak lebih. 

Mengapa? Karena seringkali ketika kita berdoa dan TUHAN menjawab, apa jawaban yang diberikan TUHAN itu berbeda dengan harapan dan pikiran kita. Padahal jawaban TUHAN itu, (sering tidak cocok dengan pikiran manusiawi), ketika kita taati dan lakukan, adalah jalan keluar dan jalan pertolongan. 

Ketika Naaman pada akhirnya mau taat membenamkan dirinya di sungai Yordan, maka saat itulah dia dipulihkan. 

3. Jangan meragukan TUHAN

Roma 4 : 18 - 21
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan".

Jangan bimbang dan ragu kepada TUHAN. Mari memperkuat iman kita dan memuliakan TUHAN di dalam doa-doa, pembacaan Alkitab, dan dalam persekutuan pribadi dengan-Nya. 

Doa :
Tuhan, berikanlah kepada kami ketekunan untuk dapat terus berharap dan percaya kepada-Mu, bahwa pertolongan-Mu itu segera nyata dan tidak ditunda-tunda lagi. 
Kuatkan dan teguhkanlah hati kami, meskipun secara pikiran dan pandangan manusiawi kami terbatas memahami semuanya ini, namun Engkau tidak terbatas dan berkuasa melaksanakan apa yang Engkau janjikan, yaitu pemulihan dan pertolongan. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.

Rabu, 01 April 2020

*Dalam kesesakan, mereka diselamatkan-Nya*

Renungan Kamis, 02 April 2020

*Dalam kesesakan, mereka diselamatkan-Nya*

Mazmur 107 - 108

Mazmur 107 : 17 - 22
Ada orang-orang menjadi sakit oleh sebab kelakuan mereka yang berdosa, dan disiksa oleh sebab kesalahan-kesalahan mereka; mereka muak terhadap segala makanan dan mereka sudah sampai pada pintu gerbang maut. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur. 
Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai !

Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita supaya hari demi hari terus dikuat oleh kuasa dan firman-Nya.

Kita bisa menjadi sakit karena kelakuan dan dosa yang kita perbuatan. Mewabahnya covid 19 dan krisis ekonomi yang timbul pasti ada maksud Tuhan atas kita. 
Apa yang harus kita lakukan pada saat kita menghadapi masalah?
1. BERSERULAH KEPADA TUHAN. Maka berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan diselamatkan-Nya mereka dari kecemasan mereka. Yang berseru kepada Tuhan pasti diselamatkan. 

2. DENGARKANLAH FIRMAN TUHAN. Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur.
Dari Firman-Nya kita bisa mengalami kesembuhan Dan pemulihan. Tahun ini tahu PHE: artinya "memperkarakan" *Kesembuhan dan pemulihan terjadi ketika kita memperkatakan Firman Tuhan secara konstan dan terus menerus...* 

3. SELALU MENGUCAP SYUKUR. Biarlah mereka bersyukur kepada TUHAN karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia. 
Naikan Ucapan syukur senantiasa karena Dia, Tuhan yg mengatur seluruh kehidupan kita. Sekarang bukan saatnya kita takut, mengeluh, mengkritik dan nyinir. Bukan, tapi kita harus bersyukur. Firman Tuhan berkata mengucap syukur dalam segala hal, artinya baik atau buruk situasi yang kita hadapi tetap mengucap syukur.

Kita percaya Tuhan Yesus sangat baik bagi kita. Untuk segala sesuatu ada masanya dan segala sesuatu indah pada waktunya. 

Doa :
Tuhan, Bapa di Surga, kami bersyukur kepada Mu, hari ini kami menyatakan bahwa Engkau sepenuhnya mengendalikan kehidupan kami. Situasi dan kondisi dalam kehidupan kami ada di dalam tangan Tuhan. Sekalipun situasi seperti saat ini sangat menakutkan tapi kami tahu Tuhan Yesus ada berserta kami sehingga kami diberi kekuatan untuk menghadapi masalah apa pun juga, dan kami meraih kemenangan. Di dalam Nama Tuhan Yesus, Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

Selasa, 31 Maret 2020

*Overcoming Problems with God*

Renungan 
Rabu, 01 April 2020

*Overcoming Problems with God*
"Mengatasi Masalah bersama dengan Tuhan"

2 TAWARIKH 20 : 1 - 37

Cerita terkenal tentang Raja Yosafat, menggambarkan salah satu pertempuran epik terbesar dalam sejarah Israel. Raja Yosafat mendapatkan kabar dari sahabatnya bahwa tentara laksar yang besar sedang datang dari sebrang untuk berperang melawannya, dan kitab tawarikh menceritakan bahwa yang datang untuk menyerang itu terdiri dari 3 bangsa (Moab, Amon dan Meunim) v.1, dan semuanya itu jaraknya tidaklah jauh, hanya di sebrang Laut Asin, dan terlihat bahwa *kemungkinan Raja Yosafat menang itu sangatlah tidak mungkin :*

Cerita ini sangat relavant dalam kehidupan kita semua hari2x ini, *karena setiap dari kita pasti berjumpa dengan peperangan* : *Financial, Spiritual, Material, Relationship, Kesehatan* , dan lain sebagainnya yang kita hadapi setiap hari-nya. Tuhan menaruh cerita Raja Yosafat didalam alkitab, untuk menggambarkan beberapa prinsip yang dapat kita pelajari agar kita dapat menang didalam setiap peperangan yang kita hadapi. 

*1. MENGENALI MUSUH KITA*
v.1 "Setelah itu bani Moab dan bani Amon datang berperang melawan Yosafat bersama-sama sepasukan orang Meunim."
2 Tawarikh 20 diawali dengan prinsip mengenali siapa musuh kita, mungkin ini kedengarannya hal yang biasa; namun sebenarnya tidak, karena banyak orang yang tidak tahu siapa musuh mereka.

Mereka ber-fikir musuh mereka adalah seseorang yang berusaha untuk mengambil didalam kehidupan mereka : *PEKERJAAN, KELUARGA, HARTA* , dan lain sebagainya. akan tetapi *MUSUH TERBESAR* yang sering kita hadapi dan tidak kita sadari adalah *SIKAP KITA SENDIRI*

Bukan *SITUASI* yang membuat kita jatuh, tetapi *RESPON kita kepada SITUASI* yang sering membuat kita salah melangkah.

*2. MENGENALI KEKURANGAN KITA*
v.12 "Ya Allah kami, tidakkah Engkau akan menghukum mereka? Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."

Yosafat menjadi takut ketika dia berhadapan dengan yang situasi yang berat, namun sewaktu dia mengenali musuhnya dan mengambil respon yang benar yaitu *BERSERU KEPADA TUHAN*, maka berikutnya *RAJA YOSAFAT MENGENALI KEKURANGANNYA* dalam berperang.

Hanya ada 1 jenis manusia yang Tuhan tidak akan pernah tolong = Seseorang yang merasa dirinya tidak perlu pertolongan. Sewaktu kita mengakui dan mengenali kekurangan kita, Tuhan akan bekerja mendatangkan kekuatan.

*3. BERSERAH KEPADA TUHAN*
v.15 "dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: *Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini,* sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah."

BERSERAH adalah kata yang TIDAK POPULAR, Karena memiliki persamaan kata dengan KALAH; dan tidak ada satu-pun dari kita yang mau ‘kalah’. Kata berserah/menyerah berarti mengakui bahwa kita kalah entah itu didalam peperangan, game atau-pun suatu pertandingan, yang akhirnya kita harus mengakui bahwa yang mengalahkan kita lebih ‘kuat’.

*Doa :*
Tuhan Yesus, aku percaya bersama dengan-Mu aku akan terus belajar mengenal musuh-ku dan kekuranganku sehingga aku dapat terus berserah kepadaMu dan mengucap syukur. BersamaMu aku pasti bisa mengatasi setiap masalah. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati

SEORANG PENABUR

SEORANG PENABUR


MATIUS 13:1-9
 Dalam pelajaran Firman TUHAN tentang Kandil emas ini,kita mendapatkan pelajaran tenatng bagian dari KANDIL emas itu tentang bagian dari KANDIL itu yaitu tentang KELOPAK TOMBOL dan BUNGA..diatas bunga badam itulah diletakan lampu yang menyala,ini bagaikan BUAH dari KANDIL.
Artinya setiap anak TUHAN,harus meng hasilkan buah,jadi seperti tanaman yang diha rapkan oleh petani hanyalah buah dari hasil tanamannya.
Jika benih FA itu bisa kita terima,maka hasilnya adalah kita bisa mencapai hidup yang sebenarnya, karena FA itu adalah benih yang kekal(1 Petrus 1:23).
Matius 13:1-9.
Ay.9…Siapa yang bertelinga…
Ini berati kita harus mendengarkan jika untuk berbuah,karena benih yang tertaburkan adalah Firman TUHAN,jadi janganlah kita mempunyai anggapan bahwa tidak ibadah itu tidak apa-apa, karena bagaimana kita bisa mendengar FA jika tidak beribadah,sedangkan bagi yang mendengar saja banyak yang harus diperjuangkan apalagi yang tidak mendengar!!!!
Dari pembacaan kita maka yang harus kita perjuangkan adalah:
1.       Benih jatuh dijalan:inilah hati yang seperti jalan,tidak mungkin bisa disinggahi oleh FA,karena hatinya  seperti jalan,entah mela yang kemana kosentrasinya,tidak terfokus ke FA,jadi FA itu dimakan burung (iblis) sehing ga sipendengar (Jemaat tidak akan menga lami perubahan apa-apa.
2.       Tanah yang berbatu:adalah hati yang banyak terkotori oleh batu sandungan, baik sesama jemaat atau mungkin dengan gembalanya, lalu ada iri hati,sakit hati,jika hal ini terjadi, maka FA itu hanya akan bertumbuh sebentar saja,hanya sesaat sipendengar FA itu merasakan FA,tetapi tidak masuk kedalam, karena terbantun dengan batu-batu yang ada,orang yang demikian tidak akan kuat saat menghadapi cobaan,malah bisa tidak bersedia kegereja lagi atau dikatakan murtad.
3.       Semak duri…hati yang penuh dengan kekuatiran dan tipu daya kekayaan, Inilah hati yang hanya gembira saat digereja saja,saat mendengar FA,tapi begitu ingat tentang kebutuhan,maka kembali kekuatiran itu lebih mengu asainya,padahal jika kita percaya sepenuh hati kepada FA yang merupakan pribadi TUHAN sendiri,maka FA itu sanggup mengadakan apa yang kita perlukan(1 Petrus 5:7-11).
Dalam mengahdapi persoalan memang perlu iman yang teguh(artinya;percaya kepada FA dengan sepenuh hati).
Iblis memang cerdik,sehingga jika kita ada ke kuatiran, maka iblis ingin menggunakan kesem patan untuk mengalihkan kita dari FA yang bekuasa.
Kekuatiran itu hanya sementara,dan Matius 6:33-34….Jika kita mengutamakan  mencari kerajaan Allah dan kebenarannya,maka apa yang kita kuatir kan(sebab manusia yang dikuatirkan biasanya, makanan ,minuman dan pakaian) sebenarnya hanya dicari oleh orang yang tidak mengenal TUHAN,tetapi bagi kita anak TUHAN,tidaklah demikian, karena kita percaya apa yang diperlukan oleh anak-anakNYA,pasti disediakan oleh Bapa yang baik.
4.       Tanah yang subur…hati yang terbebas kan dari halangan 1-3,hati yang disucikan oleh FA,diisnilah  FA itu ber tumbuh dan ber buah, inilah hati yang bersedia ditempa oleh FA,artinya hati yang menaruh harap kepada FA,sehingga berbuah berlipat ganda.
Kejadian 26:1-5.
Saat kelaparan sedang melanda negeri yang ditinggali oleh Ishak,maka Ishak berencana untuk pindah mencari makanan,maka oleh FIRMAN TUHAN dilarang, an akhirnya Ishak melakukan seprti apa yang dikatakan oleh FA,dan dalam keadaan saat itu Ishak tetap menabur, inilah hati yang subur,hati yang melakukan apa yang didengar,hasilnya sangat diberkati,menjadi kaya,sangat kaya,semakin bertam bah kaya.
      Marilah kita belajar untuk mendengar FA dengan benar dengan hati yang bersih supaya kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Tetap semangat Tuhan Yesus Memberkati Shalom 

DALAM YESUS, KITA SANGGUP MENANGGUNG SEGALA SESUATU.


Senen, 30 Maret 2020

DALAM YESUS, KITA SANGGUP MENANGGUNG SEGALA SESUATU

Filipi 4 : 13
Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.

Orang-orang Kristen di Filipi telah beberapa kali memberikan dukungan keuangan kepadanya di dalam tugas penginjilannya, tetapi mereka kehilangan kontak dengannya di akhir periode pelayanannya. Paulus meyakinkan mereka bahwa ia telah belajar untuk menyesuaikan diri dengan berbagai lingkungan dan menaklukkan keadaannya. Bagaimana Paulus melakukannya? Ia telah mempelajari bahwa kuasa dan kekuatannya berasal dari hubungan pribadinya dan persekutuannya yang bertumbuh bersama Kristus. Tak ada pihak lain selain Dia yang telah menyelamatkannya dan terus menjadi Tuan dan Sahabatnya yang dapat “mencurahkan kuasa” kepadanya dan menjadikan dia kuat untuk menghadapi segala keadaan.

Ayat di atas bisa diartikan dengan perkataan “Di dalam Dia yang memberi kekuatan, saya sanggup menghadapi apa saja.”

1. Kita sanggup menghadapi kesulitan hidup.
Kesulitan hidup itu sungguh nyata. Kita semua menghadapi kesukaran yang mendantangkan penderitaan dan  kesengsaraan, yang tampaknya lebih berat dari pada yang dapat kita tanggung. Akan tetapi, melalui kehidupan Kristus kita memetik sejumlah pelajaran berharga mengenai penderitaan. Juruselamat kita tidak berusaha menghindari penderitaan terbesar dalam hidup-Nya, pergi ke Kalvari. Ia menghadapi kematian-Nya dengan realistis dan memanfaatkannya sebagai suatu sarana untuk mengadakan penebusan bagi dunia. Dengan cara yang sama, kita dapat menemukan kemenangan di dalam penderitaan.
Bagaimana Anda dan saya menghadapi penderitaan yang Tuhan ijinkan untuk kita alami? Apakah ini membuat Anda dan saya menjadi kepahitan atau menjadi lebih baik? Apabila kita memanfaatkan penderitaan dengan cara yang kreatif, penderitaan tersebut dapat menjadi sarana untuk memperdalam karakter kita dan membuat hidup kita lebih bermakna.
Di dalam kekuatan yang dari Kristus, kita sanggup menghadapi penderitaan. Dengan hadirat-Nya di dalam hati kita, kita dapat memahami bahwa penderitaan itu memberikan pengenalan dan belas kasihan. Membuat hidup kita lebih indah. Seorang pelancong di Afrika melihat kupu-kupu tropis raksasa yang sedang berjuang untuk keluar dari kepompong. Ia merasa kasihan, dan dengan pisaunya, ia memotong tali-tali benang yang membelitnya. Kupu-kupu itu dapat keluar dengan aman dan mudah. Namun, kemudian terjadi suatu tragedi besar: semua warna yang indah dan cemerlang itu lenyap! Pergumulan yang berat itu sangat diperlukan untuk memunculkan warna tersebut. Begitu pula warna-warni indah jiwa diperoleh, bukan pada masa yang mudah dan sejahtera, tetapi dalam pergumulan dan di dalam kemenangan atas ujian dan kemalangan.
Kuasa kesusahan, kesulitan, penyakit, kemalangan dan berbagai kuasa penderitaan lainnya tidak dapat bertahan di dalam lingkungan rohani. Ketika kita mengasihi Yesus, mengagumi jalan hidupnya dan tinggal dalam persekutuan yang intim dengan-Nya, kita memiliki kuasa untuk bertahan, mengatasi dan keluar sebagai pemenang. Persekutuan yang intim dengan Kristus ditandai dengan sikap hati kesediaan menerima apa yang mau Tuhan perbuat dan rencana-Nya melalui penderitaan yang kita alami; menyerahkan waktu kita untuk duduk tenang di kaki Tuhan dalam doa dan perenungan Firman sebab di situlah letak kekuatan iman kita. Kuasa Tuhan tidak bekerja dalam hidup orang yang jauh dari persekutuan dengan-Nya, yang tidak memahami kehendak-Nya.

2. Kita sanggup menghadapi kematian dan kekekalan.
Melalui iman kepada Kristus Yesus, kita diselamatkan dan dijauhkan dari kematian kekal. Namun, Kekristenan lebih dari sekedar “jalan keluar dari api” untuk menghindari neraka kekal. Menjadi pengikut Yesus memberikan tujuan arah hidup untuk saat ini. Dengan Kristus hidup di dalam hati kita, kita dapat menikmati kedamaian batin yang mendekati suatu “surga di bumi.” Dosa-dosa kita telah ditebus oleh darah Yesus. Kita telah dibenarkan dari kesalahan dosa kita dan tidak akan menerima penghukuman. Penyakit, penderitaan, aniaya terhadap tubuh jasmani orang percaya hanya mendantangkan kematian dan perpisahan sementara tapi tidak untuk kekekalan. Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus!

Tuhan hadir dalam dunia kekelaman kita, iman yang tumbuh dari mendengar dan merenungkan Firman memberi kita kekuatan untuk bertahan dalam kesesakan. Iman akan membawa kita masuk ke dalam suatu pengalaman pribadi yang penuh kuasa bersama Kristus, memberi kita anugerah untuk melakukan kehendak-Nya, hidup dalam kasih di tengah penderitaan dan aniaya serta ancaman pandemi virus COVID’19, dan beroleh penghiburan sejati dari Roh Kudus.

Doa :
Bapa, terimakasih untuk teladan hidup para tokoh iman yang telah mempraktekkan kehidupan Kristus dengan nyata. Kami belajar meletakkan dasar iman kami hanya kepada Kristus, perkataan Firman dan Roh Kudus yang tidak pernah meninggalkan kami sedetikpun. Di tengah ancaman maut, wabah virus yang mengamuk di waktu pagi, siang dan malam kiranya kuasa-Mu melingkupi kami, keluarga besar kami, gereja-Mu dan bangsa kami. Lebih dari pada itu, kiranya kuasa-Mu memampukan kami untuk kuat menghadapi semua ancaman hidup, tetap percaya bahwa tidak ada penyakit, penderitaan, aniaya, ancaman virus yang bertahan di dalam hadirat Tuhan. Amin!

Tuhan Yesus Memberkati

BADAI PASTI BERLALU

Renungan Khotbah 
Selasa, 31 Maret 2020

BADAI PASTI BERLALU

Matius 8 : 25 - 26
Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa." 
Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.

Peristiwa di atas menceritakan kepada kita tentang Yesus yang sedang bersama murid-murid-Nya dalam sebuah perahu menuju Gerasa, dan Ia lalu tertidur. Tiba-tiba danau yang tenang bergolak karena angin taufan. Kita dapat membayangkan bagaimana takutnya para murid Yesus menghadapi angin taufan yang datang tiba-tiba dan dengan sikap panik mereka membangunkan Yesus. Mereka takut binasa! Sikap para murid ini berbeda dengan sikap Yesus yang tetap tidur dengan tenang. Mengapa Yesus tetap tenang dan menikmati istirahat-Nya? 
Hanya ada satu sebab yang membuat-Nya bersikap demikian, yaitu karena Ia adalah Tuhan atas alam semesta. Hanya dengan menghardik saja taufanpun reda dan danaupun tenang kembali. 

Luar biasa! Situasipun berubah dari takut yang satu ke takut yang lain. Semula takut binasa kemudian takut kepada sang Guru. Jelas sekarang, bukan murid-murid yang seolah menyadarkan Yesus, tetapi sebaliknya Yesuslah yang menyadarkan murid-murid untuk percaya kepada Yesus bukan hanya sebagai Guru, yang mengajarkan norma-norma spiritualitas tetapi percaya kepada Yesus sebagai Tuhan yang berkuasa atas alam semesta dan semua peristiwa di dunia ini.

Yesus menuntut murid-murid-Nya untuk tidak sekadar mengikut kemana Yesus mengajak mereka pergi. Ia menuntut agar murid-murid-Nya tahu siapa pribadi yang mereka ikuti itu dan percaya sepenuhnya kepada-Nya dalam situasi apapun 

Badai yang datang tanpa tanda-tanda sebelumnya membuat perahu dan penumpangnya berada dalam bahaya serius. Bisa diduga, bahwa dalam ketakutan para murid melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan diri. Maka mereka begitu heran saat melihat Yesus dapat tidur dalam situasi yang membuat mereka panik. Namun Yesus kemudian menenangkan angin dan air yang mengamuk dengan sebuah hardikan. Betapa takutnya para murid ketika melihat Yesus menenangkan badai. Bayangkan, orang yang selalu bersama mereka, ternyata berkuasa atas angin dan air yang mengamuk. Lalu dengan siapa sesungguhnya mereka selama ini berhadapan?

Dalam kisah ini Yesus mau melihat iman para murid. Sayang, Ia tidak menemukannya. Dalam situasi gawat darurat itu, Yesus tidak mengharapkan mereka melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya. Ia hanya ingin agar mereka memercayai Dia. Ironis, mereka malah menegur Yesus karena dianggap tidak punya perhatian untuk mengatasi masalah yang mengancam hidup. Bagi Yesus, kurangnya iman para murid merupakan masalah serius. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak melihat Dia sebagai Anak Allah, Pencipta dan Pemelihara alam semesta.

Mengalami krisis dalam hidup adalah momen untuk melihat iman kita. Di bawah tekanan situasi, kita bisa tahu sampai di mana iman kita kepada Kristus. Iman memang merupakan masalah mendasar bagi murid Kristus karena tanpa iman, orang tidak mungkin berkenan kepada Allah.

Taufan tersebut pastilah cukup keras sehingga membuat nelayan yang berpengalaman dan mengenal keadaan danau itu ketakutan. Ia pun bangun, lalu menghardik air dan angin yang mengamuk itu. Yesus berkuasa atas kekuatan-kekuatan alam. 

Doa :
Tuhan Yesus, aku percaya ditengah situasi seperti apapun Engkau selalu bersamaku. Aku menguatkan iman untuk menghadapi segala sesuatu dan meraih kemenangan. Aku percaya badai pasti berlalu. Amin

Tuhan Yesus Memberkati

Rabu, 26 Februari 2020

Melatih Diri Untuk Beribadah.

1 Timotius 4:8

"Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."


Efek naik tangga beberapa tingkat berbeda bagi orang yang sering berolahraga dengan yang jarang atau tidak sama sekali. Bagi yang suka berolahraga, naik tangga beberapa lantai ke atas tidak akan terasa melelahkan. Mereka akan tetap terlihat normal alias biasa-biasa saja. Sedang yang jarang berolahraga tentu akan kehabisan nafas, terengah-engah, keringat dingin, sesak nafas dan menjadi sulit bicara. Pada suatu kali di sebuah kantor lift mendadak mati, sehingga saya bersama beberapa orang harus turun dari lantai 8 menuju ke dasar. Maka terlihat jelaslah orang yang sering berlatih kebugaran dengan yang tidak, terutama setelah mencapai lantai bawah. Usia tidak membawa pengaruh berarti, karena ada beberapa diantara mereka yang sudah cukup lanjut usia ternyata mampu 'mengalahkan' yang lebih muda dari segi kebugaran. 


Olahraga atau latihan jasmani yang dilakukan secara rutin akan mampu menjaga dan meningkatkan stamina kita. Tubuh akan menjadi lebih sehat, segar dan kuat, tidak gampang jatuh sakit, dan akan lebih mampu mengatasi tantangan berat seperti jalan yang curam menurun atau naik turun tangga. Jika latihan jasmani atau badani saja sudah memberikan perbedaan signifikan terhadap daya tahan dan kebugaran tubuh, ibadah adalah lebih penting lagi. Mengapa? Sebab disaat latihan jasmani terbatas gunanya, yaitu hanya untuk kehidupan kita di dunia ini, latihan ibadah akan membawa manfaat baik pada hidup kita saat ini maupun kehidupan yang akan datang. Itulah yang diingatkan pula oleh Paulus. Karenanya ia menyerukan pentingnya sebuah komitmen untuk melatih diri kita dalam beribadah. "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang." (1 Timotius 4:7b-8).


Orang yang berolahraga akan terus meningkatkan porsinya secara perlahan dalam sesi latihan yang rutin. Tidak akan ada orang yang akan langsung bisa menyelesaikan lari 10 km pada saat pertama kali berolah raga. Mungkin dimulai dari jalan beberapa kilometer, kemudian lari bertahap dibarengi jalan, dan pada saatnya mereka akan mampu mencapai 10 km dengan berlari tanpa merasa letih atau mengalami pegal dan sebagainya. AWalnya mungkin terasa malas, tetapi dengan terus mendisplinkan dan melatih diri maka lama-lama tubuh akan terbiasa untuk berolahraga, malah nanti terasa seperti ada yang kurang jika tidak melakukan itu pada waktu dimana biasanya kita melakukannya. Seperti halnya diri kita yang harus dilatih untuk memiliki kebiasaan berolah raga dan kemudian bisa terbiasa untuk itu, demikian pula dengan ibadah. Kita harus memiliki komitmen untuk melatih diri kita agar kita terbiasa dan rajin beribadah. Sebuah hidup yang diisi dengan kebiasaan beribadah yang teratur akan kuat menghadapi berbagai masalah dan tekanan yang mampir ke dalam hidup mereka. 


Orang yang dekat dengan Tuhan dan mempunyai iman yang teguh tidak akan gampang goyah ketika diterpa masalah.Tidak berhenti disitu, ibadah yang baik dan teratur juga menjanjikan sebuah keselamatan untuk hidup bersifat kekal yang akan menjadi fase berikutnya setelah kehidupan di dunia ini selesai. Maka jelaslah betapa pentingnya sebuah komitmen untuk terus melatih diri agar beribadah secara rutin dan teratur. Melatih diri untuk beribadah juga harus dipenuhi rasa cukup dengan ucapan syukur. Bersyukurlah atas berkat Tuhan, atas segala yang telah Dia bekali bagi kita dalam hidup. Paulus mengingatkan pula bahwa ibadah yang disertai rasa cukup, itu akan mendatangkan keuntungan besar. (1 Timotius 6:6).

Dalam Alkitab tertulis: "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja." (Amsal 14:23). 


Dalam surat untuk jemaat Korintus dikatakan: "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58). Jerih payah yang kita lakukan akan selalu memberi keuntungan. Termasuk pula di dalamnya jerih payah kita membangun sebuah hubungan dengan Tuhan. Selanjutnya, Yesus pun mengajarkan kita agar tidak bersikap apatis. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu." (Matius 7:7). Meminta, mencari, mengetuk, itu adalah bagian dari usaha kita yang harus terus kita latih. "Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan." (ay 8). 


Lihatlah betapa besar keuntungan yang bisa didatangkan dari ketaatan kita untuk tekun beribadah dan melatih diri kita untuk tetap melakukannya dengan disiplin dan teratur. Beribadah tentu saja bukan hanya rajin ke Gereja, tapi juga melakukan saat teduh secara teratur, rajin membaca dan mendalami firman Tuhan, taat menuruti perintah Tuhan, terus mengasihi sesama seperti Yesus telah mengasihi kita dan bentuk-bentuk aplikasi langsung terhadap apa yang menjadi tugas kita seperti yang digariskan Tuhan di dunia ini, itu semua adalah ibadah yang berkenan di hadapan Tuhan. Jadikan ibadah menjadi sebuah gaya hidup, lalu tuai manfaatnya. Bukan saja sangat berguna bagi kekuatan dan ketahanan kita menghadapi masalah, namun juga akan mengarahkan kita kepada keselamatan yang kekal.

Rajin melatih diri untuk melakukan ibadah akan bermanfaat bagi hidup yang sekarang maupun yang akan datang. Amin Tuhan Yesus Memberkati Shalom..

Halaman Ini Mohon Dibagikan Ke Teman-teman Yang Lain, Terima Kasih Tuhan Yesus Memberkati Semua Shalom..
https://www.facebook.com/Soew4rno.Almasih?hc_location=timeline