Kamis, 16 April 2020

DIA MENDERITA


Jumat, 17 April 2020

DIA MENDERITA

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."  Yesaya 53 : 5
Perikop ini merupakan puncak dari sederetan Nyanyian hamba TUHAN  muali dari  Yesaya 40 : 1 - 7; 42 : 1 - 6; 50 : 4 - 6 yang mengungkapkan pengorbanan Sang Hamba yaitu Yesus Kristus. Perikop ini juga telah menjadi inspirasi bagi para penulis PB untuk memahami tindakan Allah berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia.
Inkarnasi berarti Allah memilih menjadi manusia dan menjadikan penderitaan manusia sebagai "tempat kudus" kehadiran dan karya-Nya. Semenjak dilahirkan di bumi sebagai manusia, Kristus telah menjalani setiap bentuk rasa sakit seorang manusia: penolakan, kehausan, kelaparan, kemiskinan, menggelandang (tak punya rumah, bahkan kuburan), dipukuli, kehilangan orang yang dikasihi, menjadi korban ketidakadilan dan kejahatan. Semua itu memuncak pada kematian yang mengerikan di atas kayu salib.

Mengapa Dia Menderita ?
1.  Kristus menegaskan bahwa Ia harus menanggung penderitaan akibat dosa manusia. 

Hal penderitaan Kristus ini telah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya melalui nabi Yesaya sebagaimana tertulis di pasal 53 ini.  Firman Tuhan secara tegas menyatakan bahwa upah dosa adalah maut  (Roma 6 : 23).  Kata  'maut'  ini berbicara tentang kematian kekal, dan tak satu pun manusia di muka bumi ini yang bisa menebus dan menyelamatkan dirinya sendiri dari hukum maut, sekalipun ia telah berbuat amal atau melakukan perbuatan baik.  Karena dosa, manusia harus menanggung akibatnya yaitu menerima penghukuman kekal.  Namun, puji Tuhan, Bapa bukanlah Pribadi yang kejam, melainkan Pribadi yang penuh belas kasihan. Meski demikian penderitaan dan kematian pada manusia harus terjadi karena manusia telah berbuat dosa. Ini menunjukkan bahwa Bapa tetap konsisten dengan keputusan-Nya bahwa setiap ketidaktaatan pasti mendatangkan hukuman. 

2. Karena kasih Allah  kepada manusia. Bapa rela membayar dosa dan pelanggaran manusia dengan menanggungkan hukuman maut tersebut kepada Anak-Nya, yaitu Kristus.
Yohanes 3 : 16 Karena Allah sangat mengasihi dunia ini, Dia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal.

3. Karena Kristus harus datang ke dunia.

Menderita dan mati bagi umat manusia seperti tertulis:  "...Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Matius 20 : 28), dan  "...dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2 : 8). 
Nabi Yesaya pun menubuatkan tentang penderitaan yang harus Kristus alami demi menanggung dosa manusia  (Yesaya 53):  dikatakan rupa-Nya bukan seperti manusia lagi, Ia tidak kelihatan tampan dan semarak pun tidak ada  (ayat 2), Ia dihina dan dihindari orang  (ayat 3), penuh kesengsaraan dan menderita kesakitan (ayat 3), Ia tertikam karena pemberontakan kita dan diremukkan karena kejahatan kita (ayat 5), Ia dianiaya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian  (ayat 7), Ia terputus dari negeri orang hidup (ayat 8) Karena dosa manusia, Kristus harus menanggung penderitaan di kayu salib
Oleh karena itu, respons yang paling tepat kita lakukan adalah :

1. Menghambakan diri kembali kepada Dia Yesus karena memang kita adalah kepunyaan-Nya dan tebusan-Nya.

2. Akui karya-Nya atas hidup kita dan hiduplah sebagai kesaksian akan kuasa dan kasih-Nya.

3. Jangan hidup dalam dosa lagi.

Yohanes 15 : 13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar