Renungan Jumat, 03 April 2020
PERTOLONGAN KITA ADALAH DALAM NAMA TUHAN.
Mazmur 124 : 1 - 8
Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, - biarlah Israel berkata demikian - jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita; maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita, maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kita pun terluput!
Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi."
Mazmur 124 ini merupakan ajakan untuk bersyukur atas pertolongan TUHAN dan juga merupakan ajakan untuk senantiasa berharap menantikan pertolongan TUHAN.
Mengapa kita harus berharap, menantikan dan bersyukur atas pertolongan TUHAN? Karena ayat 1,2 berkata, "karena Tuhan yang memihak kepada kita".
Kita layak mengharapkan pertolongan TUHAN itu akan tiba dan nyata, karena TUHAN berkenan kepada umat-Nya, kepada kita.
Ketika ada sesuatu yang jahat yang hendak mencelakai kita, ketika ada yang memfitnah kita dan bersaksi dusta tentang kita. Hendak merancangkan yang buruk tentang hidupmu, pekerjaanmu, pelayananmu dan masa depanmu, - tetapi karena TUHAN ada di pihak kita; karena TUHAN ada beserta kita, berada di sisi kita, dan membela kita, maka TUHAN mau menolong kita. TUHAN akan meluputkan semua yang jahat itu dari hidup kita!
Pertanyaannya adalah mengapa TUHAN mau memihak kita? Mengapa TUHAN mau berada di sisi kita? Apakah yang kita lakukan sehingga TUHAN ada beserta kita?
1. Saleh di hadapan Allah dan benar di hadapan manusia
Kisah Para Rasul 10 : 2 - 4
Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah.
Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!"
Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau."
Segala kesalehan kita di dalam mengikut TUHAN, dalam melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya, bahkan segala perbuatan baik yang kita lakukan kepada orang-orang, itu diperhitungkan oleh TUHAN!
Itu adalah sebagai "pengingat" bagi TUHAN.
Ketika TUHAN mengingat kita maka TUHAN pasti akan menolong kita.
2. Percaya dan Bertindak
2 Raja-raja 5 : 13 - 14
Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir."
Dalam menanti-nantikan pertolongan TUHAN, kita harus tetap percaya dan memegang teguh iman pengharapan. Iman dan pengharapan yang saya maksud bukanlah lagi soal: "kepercayaan bahwa TUHAN akan menolong!" Bukan soal itu.
Kita percaya bahwa TUHAN pasti menolong kita dan membela kita. Itulah janji-Nya!
Iman percaya yang saya maksud adalah bahwa: seperti apa pun, seberapa pun, dan bagaimana pun jawaban pertolongan TUHAN kepada kita; kita harus percaya bahwa jawaban itulah yang tepat dan benar. Pas, tidak kurang tidak lebih.
Mengapa? Karena seringkali ketika kita berdoa dan TUHAN menjawab, apa jawaban yang diberikan TUHAN itu berbeda dengan harapan dan pikiran kita. Padahal jawaban TUHAN itu, (sering tidak cocok dengan pikiran manusiawi), ketika kita taati dan lakukan, adalah jalan keluar dan jalan pertolongan.
Ketika Naaman pada akhirnya mau taat membenamkan dirinya di sungai Yordan, maka saat itulah dia dipulihkan.
3. Jangan meragukan TUHAN
Roma 4 : 18 - 21
Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan".
Jangan bimbang dan ragu kepada TUHAN. Mari memperkuat iman kita dan memuliakan TUHAN di dalam doa-doa, pembacaan Alkitab, dan dalam persekutuan pribadi dengan-Nya.
Doa :
Tuhan, berikanlah kepada kami ketekunan untuk dapat terus berharap dan percaya kepada-Mu, bahwa pertolongan-Mu itu segera nyata dan tidak ditunda-tunda lagi.
Kuatkan dan teguhkanlah hati kami, meskipun secara pikiran dan pandangan manusiawi kami terbatas memahami semuanya ini, namun Engkau tidak terbatas dan berkuasa melaksanakan apa yang Engkau janjikan, yaitu pemulihan dan pertolongan. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar