Rabu, 10 Desember 2014

Hutang Nyawa Dibayar Nyawa

Bagaimana kita memberikan nyawa kita kepada Tuhan? Memberikan nyawa bukan saja berarti menjadi martir; mati demi Kristus seperti orang-orang Kristen pada masa aniaya, tetapi juga hidup bagi Kristus. Mati bagi Kristus membutuhkan keberanian, tetapi hidup bagi Kristus membutuhkan kenekatan. Menyerahkan nyawa inilah yang sebenarnya sama dengan hidup bagi Tuhan. 

Kalau pada masa aniaya orang percaya menyerahkan nyawa bagi Tuhan dengan berani mati bagi Tuhan, tetapi untuk masa sekarang menyerahkan nyawa berarti hidup bagi Tuhan. Untuk bersedia memberikan nyawa bagi Tuhan, kita harus memiliki kesadaran bahwa sebenarnya kita tidak berhak hidup. Manusia berdosa adalah manusia yang hidup di bawah bayang-bayang maut. Hidup di bumi yang sementara ini hanya menunggu saat masuk api kekal. Suatu kengerian yang dahsyat dimana manusia terpisah dari hadirat Tuhan selama-lamanya. 

Kehidupan seperti ini adalah kehidupan tanpa pengharapan. Sungguh-sungguh sangat tragis. Kalau oleh pengorbanan-Nya di kayu salib Tuhan memperkenan kita memiliki kehidupan di balik kubur yaitu di langit baru dan bumi baru nanti, ini adalah sungguh suatu anugerah yang tidak ternilai. Sekarang oleh anugerah-Nya kita memiliki hidup yang penuh pengharapan ( 1Ptr. 1: 3-4). Oleh sebab itu patutlah hidup yang kita miliki hari ini kita dikembalikan kepada Tuhan yang telah menyelamatkan kita. Banyak orang Kristen tidak menghayati anugerah Tuhan ini dengan benar. Oleh karenannya mereka tidak memiliki kerinduan untuk membalas kebaikan Tuhan dan tidak menempatkan diri secara benar di hadapan Tuhan. 

Sikap mereka pun tidak pantas terhadap Tuhan yang sudah memberikan kebaikan begitu besar. Jadi kalau dari sikap seseorang terhadap Tuhan menunjukkan seberapa ia menyadari nilai kasih karunia yang Tuhan berikan. Orang orang seperti ini pasti tidak memikirkan dengan serius realitas kekekalan. Ia tidak memikirkan dengan serius keadaan kekalnya nanti dan keadaan kekal orang lain. Inilah orang yang tidak mengasihi dirinya sendiri dan tidak mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri. Orang seperti ini juga tidak mengasihi Tuhan yang telah mengasihi dirinya. 

Kalau selama ini kita tidak pernah memikirkan hal ini, sekarang kita harus memikirkannya dengan serius. Sebab kalau tidak sejak dini memikirkan dengan serius hal ini, maka suatu saat tidak mampu lagi memercayai realitas kekekalan yang dahsyat ini. Mereka juga tidak menghargai keselamatan yang sangat berharga. Banyak orang yang tidak mampu lagi memercayai realitas ini. Hal tersebut nampak dari cara hidupnya yang sembrono, tidak mempersiapkan diri menghadapi penghakiman Allah. Cara hidup yang tidak siap menghadapi penghakiman ditandai dengan tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah dan tidak membela pekerjaan Tuhan dengan segenap hidup. 

Suatu hari nanti orang percaya akan dibawa kepada penghakiman Tuhan. Menyadari hal ini Paulus berusaha untuk hidup berkenan kepada Tuhan Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik atau pun jahat (2Kor. 5:9-10). 

Menyerahkan nyawa untuk zaman kita sekarang berarti hidup bagi Tuhan. Hidup bagi Tuhan berarti rela menanggalkan keinginan diri sendiri. Inilah sebenarnya resiko menjadi anak tebusan Tuhan. Amin (truth) Tuhan Yesus Memberkati Shalom.



Minggu, 09 November 2014

Hidup Seperti Henokh


Kehidupan Henokh tidak banyak diceriterakan dalam Alkitab. Hanya beberapa ayat saja, tetapi kita bisa belajar dari kehidupannya yang luar biasa. Dalam kitab Kejadian5:21-24 dikatakan: Setelah Henokh hidup enam puluh limatahun, ia memperanakkan Metusalah Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah selama tiga ratus tahun lagi, ... lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Henokh hidup berkeluarga, dia punya anak banyak, tidak hanya Metusalah anaknya. Dia juga orang yang sibuk karena dia harus menghidupi keluarganya. Dia juga pasti tidak tinggal menyendiri di dalam gua misalnya, tetapi hidup bermasyarakat. Keistimewaan hidupnya adalah dia bergaul akrab dengan Allah selama 300 tahun sehingga dia langsung diangkat oleh Allah dalam meninggalkan dunia ini tanpa mengalami kematian. Kesukaannya pastilah berdiam diri, mendengarkan petunjuk Allah dan menurutinya. Henokh benar-benar hidup sebagai anak Allah yang sejati. Dia masih ada di bumi tetapi kehidupannya dia jalankan seolah-olah dia sudah hidup di sorga. Telinganya dipakai untuk mendengarkan suara sorgawi. Bukankah kita juga berdoa 'Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga'?

Sebagai orang Kristen seharusnya kita hidup beda dari orang-orang dunia ini. Kita adalah anak Allah, setiap apa pun yang kita lakukan harus seturut aturan sorga. Kita juga disebut bait Allah di mana Roh Allah diam di dalam kita. 1Kor. 3:16. Bergaul akrab dengan Allah artinya berjalan di dalam roh dalam hidup ini bersama Allah, ini yang harus kita pedulikan. Kita harus mengejar kehidupan yang seperti itu sebagai orang percaya.  Identitas kita bukan kita dapatkan dari pekerjaan yang kita lakukan untuk kehidupan ini, tetapi kita mendapatkan identitas dari pekerjaan yang kita lakukan untuk Allah, Bapa kita. Hasil hubungan kita dengan Bapa itu merupakan identitas kita. Berhubungan dengan Bapa bagi kita adalah mungkin setiap saat, ini dikehendaki dan dirindukan Bapa. Kebanyakan dari kita berkata 'Aku nggak punya waktu'. Hal yang paling Tuhan kehendaki adalah waktu kita!

Kita sekarang berada seperti yang dikatakan dalam Wahyu 4:1 kita melihat pintu sorga yang terbuka dan suara yang mengundang kita berkata: 'Naiklah ke mari'. Pernyataan ini adalah begitu kontroversial, tetapi Tuhan sedang membangkitkan orang-orang yang hidupnya di bumi tetapi berbuat seolah-olah rumahnya sudah di sorga sekarang! Seperti waktu Daud menerima pewahyuan, dan berkata: "Aku ini orang asing di dunia" Mazmur 119:19.

Kalau kesejatian yang abadi itu menyentuh hati kita, kita tidak mau lagi berpegang kepada hal-hal yang sifatnya sementara. Allah sedang membangkitkan orang-orang yang memiliki hati seperti Henokh. Bergaul intim secara supra alami, begitu jatuh hati dengan sorga, begitu rindu mendengarkan suara Tuhan, serta melakukan dengan taat petunjuk-Nya. Orang-orang yang mempunyai perspektif sorgawi, berlaku dan berbicara beda dengan orang-orang dunia. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu. Roma 12:2 

Di dalam dunia yang serba sibuk ini Alkitab menuliskan dalam Mazmur 46:11 "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah!" Kita harus menyediakan waktu untuk berdiam diri, menenangkan hati dan pikiran kita untuk mendengarkan suara Tuhan dan belajar dari Dia, karena Dia ingin mengajar kita. Mazmur 32:8. Hargailah waktu kita. Apakah kita berada di terminal bus atau di airport, apa pun kesibukan kita, kita harus punya waktu untuk berdiam diri, menenangkan hati kita untuk mendengarkan bimbingan Tuhan. Dia selalu berbicara dengan kita, hanya kita saja yang tidak punya waktu untuk mendengarkan. Bapa dan Tuhan Yesus tinggal didalam kita. Yoh. 14:23. Roh Kudus juga diam di dalam kita. 
1Kor. 3:16. Dengan mengenal Bapa secara benar kita dapat memberikan inspirasi kepada orang-orang di sekitar kita. 

Apabila kita menyediakan waktu bersama Yesus, hadirat-Nya tinggal di dalam kita. Para malaikat mengasihi hadirat Allah, kalau kita menghadirkan hadirat Allah maka para malaikat itu juga mengelilingi kita. Orang yang berjalan bersama Tuhan merubah lingkungan di mana dia ada dengan kehadirannya. Dalam kitab Kisah Para Rasul, orang-orang meletakkan orang sakit di tilamnya sehingga pada waktu bayangan Petrus menyentuhya mereka disembuhkan.

Mata kita sekarang terbuka untuk melihat kemuliaan Allah yang tinggal di dalam kita itu mempengaruhi lingkungan yang ada di sekitar kita. "Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!" -- Kolose 1:27

Kehidupan Henokh benar-benar memberi pelajaran yang sangat berguna bagi hidup kita. Henokh adalah tipe anak Allah yang dewasa. Di tengah-tengah tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga, dia masih bisa hidup bergaul intim dengan Allah. Allah memanggil kita untuk  bergaul intim dengan Dia -- untuk hidup secara supra alami -- mempunyai pikiran di sorga sedang tubuh kita masih di bumi, melakukan rencana-rencana-Nya.

Hidup Henokh mengajar banyak hal kepada kita. Baik untuk mencapai sukses maupun untuk bergaul akrab dengan Tuhan, untuk menjalani kehidupan ini di mana Tuhan dihargai di atas harta dunia dan di atas segala-galanya. 
Sorga itu rumah kita sekarang. Kalau kita akrab dengan Tuhan, kesukaan-Nya menjadi kesukaan kita juga. Amin Tuhan Yaesus Memberkati Shalom.


Kamis, 06 November 2014

Hubungan Eksklusif Yang Berlanjut

Tetapi inilah kasih karunia itu, dimana kita mendapat kehormatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif (luar biasa, intim atau akrab dan khusus) dengan Tuhan. Hubungan yang eksklusif inilah yang disebut sebagai persekutuan dengan Tuhan. Hal ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa, sebab siapakah kita ini bisa diperkenan memiliki persekutuan dengan Tuhan semesta alam yang Mahamulia? Umat Perjanjian Lama sebelum zaman anugerah tidak pernah memiliki kesempatan dan kasih karunia yang sangat berharga ini. 

Oleh sebab itu kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Kesempatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif ini sangat terbatas. Jika kesempatan ini berlalu maka tidak akan datang kedua kali. Demi hal ini, kita harus rela melepaskan segala sesuatu dan menganggapnya tidak berharga (Flp. 3:7-9). Jadi, kalau ada orang Kristen yang tidak berani melepaskan segala sesuatu demi Tuhan, berarti ia tidak mengerti betapa berharganya kesempatan untuk memiliki hubungan yang eksklusif dengan Tuhan ini.

Hubungan yang eksklusif ini merupakan persiapan untuk menyongsong kehidupan di balik kematian. Seorang yang memiliki hubungan eksklusif dengan Tuhan di bumi ini akan memiliki hubungan eksklusif di kekekalan nanti, sebab segala sesuatu yang dilakukan manusia di bumi ini dalam hubungan dengan Tuhan akan berlanjut sampai kekekalan. 

Hubungan eksklusif dengan Tuhan inilah harta abadi. 

Seseorang yang memiliki hubungan yang benar dengan Tuhan sejak atau sementara di dunia ini akan memiliki hubungan yang benar pula di dikekekalan, sebaliknya kalau seseorang tidak memiliki hubungan yang eksklusif dengan Tuhan sementara di dunia ini maka ia tidak akan pernah bertemu dengan Tuhan selamanya. 

Ironis sekali, banyak orang tidak memandang hal ini berharga, sehingga lebih mengutamakan yang lain. Padahal, memiliki persekutuan yang eksklusif dengan Tuhan tidak ada ruginya, bahkan ini adalah kasih karunia yang tidak ternilai harganya. 

Banyak orang yang pikirannya telah sesat sehingga mereka lebih mengikat diri dengan berbagai kesenangan hidup. Dalam hal ini Tuhan tidak ditempatkan di tempat yang pantas. 

Orang yang tidak menempatkan Tuhan di tempat yang pantas, ia pun akan ditempatkan Tuhan di tempat yang tidak pantas pula. 

Jika kita menempatkan Tuhan di hati kita, Tuhan juga menempatkan kita di hati-Nya. Amin (truth) Tuhan Yesus Memberkati Shalom.

A RELATIONSHIP WITH GOD  is the most important relationship can have . embrace it Every Day. Terjemahan?: HUBUNGAN DENGAN ALLAH adalah hubungan yang paling penting dapat memiliki. menerimanya Setiap Hari.

Selasa, 04 November 2014

TETAP KUAT SEKALIPUN DALAM LINGKUNGAN YANG BERUPAYA MENJATUHKAN ANDA

Kita berada pada situasi dan jaman yang tidak mudah! Orang-orang yang berada disekitar anda mungkin adalah tipe orang seperti yang dikatakan Rasul Paulus dalam 2 Timotius 3:1- 4:“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.”

Seperti yang telah dikatakan diatas, orang-orang yang mencintai dirinya sendiri (egois), pemfitnah, suka menjelekkan orang serta suka mengkhianat, tidak dapat dipungkiri ada di sekitar kita bahkan mungkin dalam lingkaran dalam kepemimpinan kita di kantor, dan lain-lain. Merekalah yang seringkali diumpamakan sebagai musuh dalam selimut, penikam punggung, serta serigala berbulu domba. Kehadiran mereka tentunya membuat suasana kerja, usaha atau pelayanan menjadi kurang baik dan tentunya tidak akan nyaman dan aman bekerja bersama dengan orang-orang seperti ini, namun demikian kita juga tidak bisa dengan mudahnya menjauhkan diri dari mereka atau menjauhkan mereka dari diri kita.

Kalau begitu apa yang harus kita lakukan?

1. Jangan Menjadi Serupa dengan Mereka
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2).  Sekalipun kita berada pada lingkungan dan situasi seperti itu, kita tidak boleh menjadi sama seperti mereka, jangan sampai anda yang terpengaruh, justru anda yang harus membawa pengaruh dan perubahan yang positif. Tetaplah menjadi teladan yang membawa Terang Kristus melalui sikap, tindakan dan karakter kita.

2. Cerdik dan Tulus
"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.” (Matius 10:16).  Dua kata ini menjadi kunci bagaimana kita harus bersikap dan bertindak di tengah-tengah lingkungan yang berupaya untuk menjatuhkan anda.  Kata “cerdik” dalam bahasa inggris diterjemahkan “wise” atau bijaksana. Artinya ditengah-tengah situasi seperti itu, kita sunguh-sungguh harus bijaksana dalam berbicara, bertindak dan mengambil keputusan. Jangan sampai ucapan, tindakan serta keputusan yang kita ambil justru dipakai sebagai ‘senjata’ untuk menjatuhkan kita. Sedangkan “tulus” dalam versi bahasa inggris diterjemahkan “harmless” yang artinya tidak berbahaya atau tidak merugikan bagi orang lain.

 

Sekalipun anda mengalami perlakuan yang tidak adil, anda difitnah atau berupaya dijatuhkan oleh orang lain, tetaplah menjaga ketulusan hati dengan tidak berbalik menyerang, tidak membahayakan serta menimbulkan kerugian bagi yang lain.

3. Berlindung dan mengandalkan TUHAN
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk.” (Mazmur 91:1-3).

`Jerat penangkap burung` bicara soal perangkap, jebakan-jebakan yang berupaya untuk menjatuhkan kita lewat siasat jahat dari pihak tertentu yang tentunya ditunggangi oleh iblis.

Kita mungkin tidak bisa mencegah pihak-pihak yang berniat jahat itu untuk tidak menjerat kita, tapi kita bisa memilih untuk berada dalam lindungan TUHAN YESUS. Kalau kita senantiasa berada dalam perlindungan TUHAN YESUS, seperti janji Firman-NYA, DIA pasti melepaskan kita dari orang-orang yang berusaha untuk menjatuhkan kita.

Amin Tuhan Yesus Memberkati




Senin, 03 November 2014

Keselamatan Bagi Semua Bangsa

Keselamatan Bagi Semua Bangsa

Bacaan Firma Tuhan: Roma 11: 1-2a + 29-32Mazmur 67
"Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasehatNya?" Tidak terselami rencana-rencana Tuhan atas kehidupan manusia, sehingga berita keselamatan Tuhan tersebar ke seluruh bangsa-bangsa. Banyak suku-suku bangsa yang pada akhirnya menerima kasih keselamatan Allah melalui penderitaan dan kematian Yesus Kristus di kayu salib. Allah merelakan diriNya untuk mendapatkan hinaan dan siksaan supaya kasihNya nyata kepada semua bangsa.

Inilah yang dinyatakan oleh Rasul Paulus "Kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka". Umat Israel yang dari dahulu kala telah diberitakan dan dijanjikan kepada nenek moyangnya akan keselamatan dari Allah tidak dapat menerima kebenaran Allah (Rm. 10:3) yang telah dinyatakan melalui Tuhan Yesus Kristus. Namun demikian keselamatan tetap terbuka bagi umat Israel melalui kemurahan yang telah diperoleh orang-orang yang bukan Yahudi.

Hendak di tegaskan kepada kita bahwa keselamatan dari Tuhan hanya dapat diperoleh melalui iman bukan karena perbuatan seperti yang dilakukan oleh umat Israel yang berusaha mengenal kebenaran Tuhan mengandalkan pikiran mereka sendiri. Keselamatan dari Allah terbuka bagi semua orang yang menerima dengan iman.

Berkat keselamatan, penyertaan dan pertolongan Tuhan sebagaimana yang dinyatakan oleh Allah kepada Abraham telah terbuka bagi seluruh bangsa melalui Yesus Kristus (Gal. 3:14). Dengan demikian Yesus menjadi satu-satunya jalan keselamatan dan hidup bagi dunia (Yoh. 3:16) siapa yang percaya akan diselamatkan, dan siapa yang tidak percaya akan dihukum (Mrk. 16:16).

Nas ini mengingatkan kita, bahwa keselamatan yang kita peroleh melalui iman kepada Yesus Kristus bukanlah sesuatu yang harus kita sombongkan dan menganggap bahwa orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus adalah orang-orang yang lebih rendah dari kita. Namun sebaliknya bahwa harus memiliki konsep berpikir bahwa mereka juga harus melihat dan ikut serta dalam keselamatan dari Kristus. Inilah tanggungjawab iman kita yaitu untuk memberitakan Injil Kristus. Itulah sebabnya Paulus menegaskan: "Supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan"

Ada banyak ladang penginjilan dalam kehidupan kita, di dalam lingkungan keluarga, masyarakat, tempat pekerjaan kita sehari-hari adalah tempat yang akan kita gunakan untuk memperlihatkan bahwa kita adalah orang-orang yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus. Bagaimana orang lain dapat melihat kasih, kebaikan dan kemurahan Kristus ada dalam perilaku kehidupan kita. 

Sehingga orang yang hidup dalam kemurahan Allah bukan lagi dosa yang dirancang-rancang dalam kehidupannya, namun segala sesuatu yang boleh kita perbuat semuanya menjadi kemuliaan bagi nama Tuhan kita Yesus Kristus (ay. 36). Jika orang yang belum mengenal Kristus hanya dapat mencaci dengan perkataan maupun dengan sikap kebencian maka kita akan perlihatkan kasih da kebaikan Allah kepada mereka.

Sehingga keselamatan yang rancangkan oleh Allah bukanlah hanya kepada sekelompok orang atau hanya kepada satu bangsa saja, namun kepada seluruh bangsa akan mendapatkan keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. 

Kita sebagai orang Indonesia yang telah percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat tidak lepas dari rencana Allah keselamatan Allah. Terlebih dalam memperingati HUT RI ke-69 kita tidak lupa untuk mengsyukuri kemerdekaan yang boleh di raih bangsa Indonesia tidak terlepas dari kemurahan Allah. Bagaimana kita sebagai orang Kristen mengsyukuri dan mengisi kemerdekaan Indonesia? Kita memiliki tugas ilahi yaitu menjadi warga negara yang telah diselamatkan. Kita berbakti kepada bangsa dan negara adalah karena Allah mengasihi Indonesia. 

Minggu, 02 November 2014

Interaksi Sebagai Tanda

Banyak orang Kristen merasa telah menemukan Tuhan karena telah melakukan hukum-hukum yang Allah berikan. 

Hukum-hukum tersebut terdapat dalam Alkitab yang mengacu pada pemberian Sepuluh Perintah Allah. Seakan-akan pertemuan umat dengan Allah dapat terjadi melalui media melakukan hukum tersebut. Pola keberagamaan seperti itu adalah pola keberagamaan standar yang ada pada semua agama. 

Pada umumnya agama-agama di dunia memiliki hukum-hukum yang harus dikenakan umat. Melaluinya umat dapat memiliki ikatan dengan ilah atau dewa yang disembah. Agama tanpa hukum tidak dianggap sebagai agama yang berkualitas tinggi. Menurut banyak orang, justru hukum suatu agama menentukan kualitas agamanya. Semakin hukumnya dirasa berat dan dapat menampilkan sosok-sosok orang “saleh”, maka mereka merasa agama tersebut lebih benar atau paling benar. 

Tidak heran kalau banyak umat berusaha menunjukkan kesalehannya di mata manusia melalui berbagai penampilan lahiriahnya.

Memang tidak bisa dihindari, pola keberagamaan diberlakukan atas bangsa Israel, sebab bangsa tersebut adalah bangsa yang tidak berbudaya; mereka menjadi budak selama 430 tahun di Mesir. 

Ini adalah masa yang sangat panjang, sebab bisa meliputi enam sampai tujuh generasi. Sebagai bangsa budak mereka tidak memiliki hukum, hidup mereka tidak tertib dan tidak mengenal Allah. Itulah sebabnya ketika Musa memperkenalkan Allah Abraham, Ishak dan Yakub, mereka bisa mempertanyakan siapa nama Allah tersebut. 

Untuk menjadikan mereka bangsa yang beradab dan tertib, mereka harus diberi hukum (Torat). Hukum bukanlah media yang ideal untuk mengikat hubungan Allah dengan umat.

Kekristenan bukanlah agama hukum. Dalam Injil tidak terdapat syariat atau hukum yang mengatur secara detail kehidupan umat seperti yang terdapat dalam agama lain. Kekristenan adalah jalan hidup, dimana umat diajar untuk mengenal kebenaran. 

Pengenalan yang memadai terhadap kebenaran akan memberikan kecerdasan roh. Kecerdasan inilah yang memungkinkan seseorang bisa mengerti kehendak Allah. Dengan demikian orang percaya prinsipnya adalah “Tuhan adalah hukumku”. Dengan melakukan kehendak Allah seseorang berinteraksi dengan Dia. 

Ini adalah interaksi yang sangat pribadi. Dari hal inilah seseorang baru dapat dikatakan sebagai telah menemukan Tuhan. Amin Selamat Pagi Dan Beraktifitas (truth)

Tuhan Yesus Memberkati Shalom.

Sabtu, 01 November 2014

Mengapa Tidak Bejaga-jaga 1

Baca:  Kolose 4:1-6


"Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur."  Kolose 4:2

Berjaga-jaga berarti waspada terhadap segala kemungkinan, terutama dalam hal-hal negatif.  Berjaga-jaga juga berarti sikap bersiap-siap, awas atau berhati-hati.  Mengapa kita harus selalu berjaga-jaga?  Karena hari-hari yang kita jalani ini penuh kejutan, perubahan, percepatan atau hal-hal tak terduga yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu.  Tak ada seorang pun tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, karena itu  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Samuel Taylor Coleridge dengan sangat bijak berkata,  "Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan ialah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini."

     Ada beberapa faktor mengapa orang tidak berjaga-jaga:  1.  Terlalu percaya diri atau over confidence.  Rasa percaya diri yang berlebihan membuat orang merasa dirinya cukup kuat sehingga dalam segala hal mengandalkan kekuatan sendiri.  Orang yang demikian sulit sekali menerima nasihat dan teguran orang lain.  Alkitab memperingatkan:  "...janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri... Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak,"  (Amsal 3:5, 7).  Rasul Paulus juga memperingatkan,  "...siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"  (1 Korintus 10:12);  "Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri;"  (Galatia 6:4).  Jika saat ini kita tegak berdiri dan menang atas pencobaan, jangan takabur, sebab Iblis tidak akan pernah menghentikan usahanya sebelum misinya berhasil yaitu mencuri, membunuh dan membinasakan  (baca  Yohanes 10:10a).  2.  Kurangnya pengenalan akan Tuhan dan firman-Nya.  "Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu."  (Hosea 4:6).  Seseorang yang tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Tuhan  (pribadi, kuasa, kasih, kehendak-Nya dan sebaginya)  akan cenderung mengisi hari-harinya dengan perbuatan-perbuatan sia-sia.  Ia lupa bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya.

Jangan merasa diri kuat, tapi makin mendekatlah kepada Tuhan supaya kita dapat bertahan!


Senin, 06 Oktober 2014

Proses Kemerdekaan

Tuhan Yesus datang untuk menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia. Kata sia-sia ini dalam teks aslinya adalah phthartois (φθαρτοςyang artinya perishable atau mortal (sesuatu yang dapat binasa atau fana). 

Cara hidup yang sia-sia artinya cara hidup fana yang terpusat pada keinginan-keinginan dunia, dan yang membuahkan kebinasaan. Inilah cara hidup yang telah menjadi irama hampir semua orang oleh karena mereka terbelenggu dengan keindahan dunia atau percintaan dunia. Keinginan manusia hanya diarahkan bagaimana memiliki fasilitas dunia ini dan menjadi terhormat di mata manusia. 

Tahun-tahun umur hidup banyak orang hanya untuk mengejar hal-hal tersebut yang akhirnya akan lenyap dalam sekejap. Itulah sebabnya perlu penebusan dari Tuhan Yesus agar manusia dapat dihindarkan dari kebinasaan (1Ptr. 1:18-19). Tuhan Yesus datang untuk menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia ini maksudnya bahwa Tuhan Yesus datang agar manusia dapat dibebaskan dari belenggu ikatan percintaan dunia. Proses penebusan ini adalah proses panjang, bukan seperti satu titik tetapi seperti garis panjang. 

Ini adalah proses bagaimana manusia dapat dibebaskan dari belenggu percintaan dunia. Orang percaya harus mengalami proses penebusan ini, sehingga mengalami kemerdekaan yang sesungguhnya. Itulah sebabnya Firman Tuhan dalam Galatia 5:1 mengatakan: Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan janganmau lagi dikenakan kuk perhambaan. Teks ini menunjukkan kemungkinan orang percaya bisa terbelenggu kembali dengan percintaan dunia. Untuk bisa mengalami hidup dalam kemerdekaan yang sejati harus terlebih dahulu memahami nilai tertinggi kehidupan. 

Dengan hal ini jelas bahwa kemerdekaan seseorang diawali dari pikiran, artinya apa yang dipahaminya mengenai yang bernilai tinggi. Masalahnya adalah bagaimana seseorang bisa memandang dan memahami serta menghayati apa yang bernilai tinggi. Bagaimana seseorang memahami dan mengalami bahwa nilai tertinggi hidup ini adalah Tuhan? Tentu saja untuk ini orang percaya harus belajar kebenaran. 

Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata: “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yoh. 8:31-32). 

Dalam hal ini jelas sekali bahwa kebenaranlah yang memerdekakan seseorang.

Minggu, 28 September 2014

Hidup Adalah Perjuangan

Orang yang menyatakan mengikut Tuhan Yesus harus berani mengenakan gaya hidup yang berbeda dengan cara hidup yang dimiliki orang pada umumnya, yaitu cara hidup yang diwarisi dari nenek moyang. 

Tuhan Yesus datang untuk menyelamatkan kita agar kita dapat ditebus atau dimerdekakan dari cara hidup tersebut (1Ptr. 1:17-18). Semua kegiatan hidup harus didasarkan pada satu tujuan yaitu menyelenggarakan hidup bergaya hidup Tuhan Yesus termasuk di dalamnya menyelamatkan jiwa-jiwa. 

Keselamatan jiwa-jiwa adalah bagaimana membawa orang menjadi manusia Allah juga yang berkualitas corpus delicti. Orang-orang yang memiliki tujuan hidup ini sama dengan orang yang kehilangan nyawa ψυκε(psuke). Pikiran, perasaan dan kehendaknya sepenuhnya diarahkan pada kepentingan Kerajaan Surga. 

Prinsipnya seperti Tuhan Yesus bahwa makanan-Nya adalah melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikannya (Yoh. 4:34). Hidup ini bagi Kristus dan mati adalah keuntungan (Flp. 1:21). Ia menyadari bahwa kalau Kristus telah mati untuk dirinya maka ia merasa sudah mati. 

Sekarang kalau ia hidup, ia hidup untuk Tuhan Yesus yang telah mati bagi dirinya (2Kor. 14-15). Inilah kehidupan yang dipersembahkan bagi Tuhan sepenuhnya atau tanpa batas. Tidak heran kalau orang-orang seperti ini bisa berkata: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi“diriku” tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaku.”

Bagi orang percaya yang benar, hidup ini adalah perjuangan untuk mewujudkan Kerajaan Allah dinyatakan. Perjuangan yang dilakukan ini menyita segenap hidupnya, sehingga segala sesuatu yang dilakukan, dilakukannya bagi kemuliaan Allah (1 Kor 10:31). Ini sesungguhnya hamba-hamba Tuhan yang sejati. 

Ukuran dalam penghakiman bagi orang percaya adalah harus sempurna seperti Bapa atau Tuhan Yesus. Jika tidak, berarti bukanlah orang yang pantas dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Oleh sebab itu kita harus berjuang dengan segenap hati jiwa dan kekuatan sampai kita mencapai kehidupan yang layak disebut anak Allah. 

Untuk ini harus terus membiasakan diri hidup dalam terang, yaitu selalu dalam kesadaran bahwa kita setiap saat bisa kembali kepada Bapa. 

Jika suatu saat kita harus kembali kepada Bapa, kita sudah bersedia mempertanggungjawabkan hidup kita di hadapan Bapa. 

Dan diharapkan kita ditemui Tuhan berkenan di hadapan-Nya (2 Kor 5:9-10). Amin Tuhan Yesus Memberkati Sola Gracia (truth),


Kamis, 25 September 2014

HADIRAT TUHAN


Maz 139: 1-12

I. ARTI HADIRAT TUHAN.

Hadirat Tuhan berarti Tuhan hadir ditengah-tengah kita dengan segala manifestasinya dan itu bisa berarti segala hal sebab Tuhan kita maha kuasa, maha tahu, maha besar, suci, kasih, adil dst sebab itu Ia dapat melakukan segala hal.

Dengan singkat hadirat Tuhan itu berarti Surga! Kalau Dia ada, semua akan berubah menjadi Surga; kalau Surga ditinggalkan Allah, Surga hilang, sebab satu-satunya yang penting dari Surga adalah Allah sendiri. (Waktu Adam Hawa diusir dari Firdaus maka Allah juga tidak lagi ada di dalamnya, Firdaus hilang.

Orang-orang mencari bekas tempat Firdaus itu dengan susah payah dan tetap tidak pernah bisa menemukan  tempat yang amat indah itu, didaerah yang diperkirakan tempat dari Firdaus, sekitar sungai Ferat Kej 2:10-14).

Dalam Wasiat Lama hadirat Tuhan itu selalu dihubungkan dengan suatu tempat di mana Tuhan secara nyata bertahta di tengah-tengah umat-Nya.

Sebelum Kemah Suci ada, hadirat Tuhan itu tidak tentu, biasanya ada di mezbah waktu korban dinyalakan untuk Tuhan. Misalnya Mezbah Habil, Abraham, Ishak, Yacob dan sebagainya. Juga ada di dalam Firdaus, di Bethel, waktu Yacob tidur di sana, dan sebagainya.

Sesudah ada Kemah Suci, secara jasmani Tuhan bertahta di tengah-tengah umatNya di atas tutupan Grafirat yang ada di atas Tabut di bawah dua Kerub; Kel 25:22. Semua dihubungkan atau dipusatkan di sini, ke dalam hadirat Tuhan.

Dalam Wasiat Baru orang-orang beriman selalu berbuat segala hal di dalam Nama Tuhan Yesus Kol 3:17. Sebab di dalam nama Tuhan Yesus terjadi hubungan dengan Surga dan Allah, itu menghubungkan dan memasukkan orang-orang Wasiat Baru ini ke dalam hadirat Tuhan. Juga di dalam Tuhan Yesus, kita bisa tinggal tetap dalam hadirat Tuhan, seperti carang di dalam pokok Yoh 15:5.

Hadirat Tuhan itu bertingkat-tingkat (untuk umat Tuhan) dan ada batas-batasnya. Tidak semua orang bisa masuk atau tinggal di sini. Kalau seorang berbuat dosa maka ia keluar dari hadirat Tuhan ini, misalnya Adam Hawa yang berdosa, juga Kain yang membunuh Habil, mereka tidak tahan di dalam hadirat Tuhan.

Kej 4:16 Lalu Kain pergi dari hadapan TUHAN dan ia menetap di tanah Nod, di sebelah timur Eden. (hadapan, TB=pre-sence, KJV=hadirat, TL)

II. ALLAH MAHA HADIR.

Hadirat Tuhan itu ada di mana-mana, baik di Surga, di bumi diantara umatNya, di seluruh dunia (Maz 114:7) dan di seluruh alam berzakh bahkan sampai dalam nerakapun. Maz 139:6-12. Dia ada di mana-mana Maz 139:1- 12, bahkan yang lebih hebat lagi Ia ada dalam masa lalu dan sampai masa yang akan datangdari kekal sampai kekal.

Ia bisa berada dalam masa lalu, tetapi tentu Ia tidak mau mengubah sejarah sebab Ia adil, tidak mungkin Ia mengubah semua fakta-fakta yang sudah terjadi, fakta-fakta sejarah, tetapi Ia tahu dengan tepat, seolah-olah Ia ada dalam masa lalu tepat dimana peristiwa itu terjadi.

Juga Ia ada dalam masa yang akan datang, yang belum dijalani oleh seorangpun dan Ia bisa mengubah masa depan sesuai dengan kehendakNya, sebab Dia yang menentukan dengan tepat, semua yang akan terjadi, misalnya zaman Antikris di hari-hari yang akan datang itu ditentukan 1260 hari Wah 11:2 dan itu pasti akan terjadi, sudah ditentukan dari semula oleh Allah yang maha kuasa, maha tahu, maha adil dan maha hadir. Ia ada dari kekal sampai kekal.

Sekarang pikiran kita belum bisa mengerti kemahabesaran Allah yang tidak terbatas itu. Allah itu maha hadir, kita belum bisa mengenal sepenuhnya apa artinya dari kekal sampai kekal, tetapi kelak di sana kita akan tahu lebih banyak!

III. MACAM-MACAM HADIRAT TUHAN.

Allah yang sama tetapi hadiratNya terasa tidak sama oleh setiap orang tergantung dari orangnya.

a. Untuk orang-orang suci, orang-orang milik Allah, di pihak Allah.

b. Untuk orang berdosa, iblis dan semua miliknya. Hadirat Allah yang sama itu dirasa berbeda bagi dua golongan mahluk atau orang-orang ini (1Yoh 3:10) baik di dunia dan di alam berzakh.

Dalam garis besarnya Hadirat Tuhan berarti:

A). Untuk orang-orang suci dan benar: Surga.

B).Untuk orang dosa: Hukuman.

C). Untuk semua: Hadirat Tuhan berarti diketahui Allah; dimana saja ada ciptaan Allah, sampai disana Allah memantau, sehingga dalam Nerakapun Allah tahu tetapi Allah tidak tinggal disitu Maz 139:1-12. (Lebih-lebih dalam Wasiat Lama, pada waktu orang-orang beriman dalam Wasiat Lama mati, mereka ditahan dalam penjara yang di bawah, mata Allah tetap memandang mereka sampai Tuhan Yesus turun ke bawah melepaskan mereka Ef 4:8).

A. UNTUK ORANG-ORANG (MAHLUK) DALAM TERANG.

Untuk orang beriman dan semua mahluk hidup yang ada di pihak Allah, hadirat Tuhan itu sangat indah, makin dekat makin indah. Hadirat Tuhan untuk orang beriman itu ber- tingkat-tingkat.Dari hadirat Tuhan mengalir sukacita dan kepuasan yang tidak terbatas Maz 16:11.

Jadi masuk dalam hadirat Tuhan itu berarti Surga, semua yang indah dalam Surga itu ada dalam hadirat Tuhan. Kita sudah bisa nikmati hadirat Tuhan mulai sekarang sesuai dengan tingkat kita dalam hadirat Tuhan; sekalipun kita masih ada di dunia dan dibatasi oleh keadaan kita yang fana dan duniawi ini, tetapi hadirat Tuhan itu sudah bisa dirasakan, dinikmati oleh semua orang-orang yang ada dengan Allah sesuai tingkatan masing-masing.

Misalnya Musa, yang berpuasa 40 hari 40 malam berada dalam hadirat Tuhan dan bercakap-cakap dengan Tuhan muka dengan muka Kel 33:11. Sebab itu proses menua dalam tubuh Musa berhenti Ul 34:7, bahkan kulitnya bercahaya Kel 34:29 dan kuasa Allah di dalamnya melimpah.

B. UNTUK ORANG-ORANG DAN MAHLUK DOSA.

Hadirat Tuhan bagi orang berdosa berarti hukuman, dahsyat dan ini juga tergantung dari tingkat-tingkat dosanya. Sebab itu orang-orang yang berdosa tidak tahan dalam hadirat Tuhan, mereka keluar bahkan laridari hadirat Tuhan, misalnya Adam-Hawa sesudah jatuh dalam dosa Kej 3:8.

Kain, mula-mula ia masih ada dalam hadirat Tuhan.

Ia menyesal sudah membunuh adiknya sendiri, pasti itu suatu pukulan batin yang keras dan dahsyat baginya, sehingga ia menyesal tetapi ia tidak bertobat, bahkan ingin mati (seperti Yudasyang juga menyesal tetapi tidak bertobat Mat 27:3. Ini memang bentuk/ model pekerjaan iblis di dalam orang-orang yang mau taat pada iblis, suka membunuh dan dibunuh Yoh 8:44). Sebab itu Kain yang tidak bertobat ke luar dari hadirat Tuhan Kej 4:16.

Juga Yunus yang tidak mau taat, ia lari, ke luar dari hadirat Tuhan Yun 1:3,10. Tuhan tetap melihat Yunus ke manapun ia pergi, meskipun ia keluar dari hadirat Tuhan yang indah itu.

Keluar dari hadirat Tuhan itu berarti lepas dari kasih, anugerah, kemurahan dan perlindungan-Nya. Orang-orang ini akan diterkam iblis 1Pet 5:8 sehingga diperham-bakan lagi di dalam dosa, menjadi alat-alat iblis untuk berbuat kejahatan, sebagai kaki tangan iblis.

Kalau ia bertobat, ia bisa kembali pada Allah, tentu ada cacatnya. Yak 4:7-8.

Hadirat Tuhan itu seperti api, tetapi bagi orang benar itu indah (seperti Musa Kel 19, di atas Gunung Sinai yang penuh dengan api, asap dan guruh, Musamerasakan suasana yang indah, bahkan waktu turun ia berubah, wajahnya bersinar-sinar dan tubuhnya jadi berhenti menua, sehingga sampai berumur 120 tahunpun ia masih kuat dan matanya masih terang). Tetapi bagi orang berdosa, apalagi yang melawan Allah seperti Nadab Abihu, juga 250 orang-orangnya Korah, hadirat Tuhan bagi mereka menjadi api yang dahsyat dan membakar dan menghanguskan, juga dalam 1Raj 1:13 dll. Orang berdosa tidak tahan dalam hadirat Tuhan, mereka menjauh, bahkan sesudah semua orang berdosa lengkap masuk Tasik api yang kekal (KJV: Lake of Fire), seluruhnya menjauh dari Tuhan sampai pada jarak yang tidak lagi dapat ditempuh 2Tes 1:9. Neraka tasik api ini dijauhkan dari hadirat Allah sampai kekal dan tidak bisa bertemu kembali, bahkan juga dalam pikiran Yes 65:17.

Begitu dahsyat hadirat Allah bagi orang dan mahluk-mahluk berdosa.

Ini prinsip Allah sepanjang masa, orang-orang yang najis, yang berdosa dalam Wasiat Lama tidak boleh masuk dalam Kemah Suci (dalam hadirat Tuhan), mereka tidak bisa menikmati hadirat Tuhan yang indah (ingat Daud Maz 27:4, 2Pet 1:16-18)

Kalau toh seorang berdosa memaksa dengan cara-cara tertentu untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan seperti Nadab dan Abihu, mereka bisa mati dihukum Bil 26:61/ Im 10:2. Kalau kita mau hidup dalam hadirat Tuhan, yaitu dalam perlindungan dan kasih-Nya, harus bertobat dan hidup dalam kesucian, taat dipimpin Roh melakukan kehendakNya Orang-orang ini masih bisa jatuh, tetapi Tuhan masih bisa menolongnya kalau mereka mau bertobat, maka mereka diampuni dan kembali dalam hadirat Tuhan, kembali di pihak Tuhan Yak 4:7,8. (Tetapi orang yang berdosa itu merusak nasibnya yang baik (Peng 9:18). Orang yang kecurian itu sedih, sebab ada sesuatu yang indah dan berharga hilang. Begitu juga dengan orang yang berbuat dosa, itu seperti kecurian; beberapa banyak hal yang indah-indah dari rencana Allah bagi hidupnya diambil setan, hilang. Misalnya Kuasa, pengurapan, hikmat, damai, rencana-rencana Allah yang indah, juga umur bisa berkurang (lihat Tulang Elisa no 74 tentang ini) dan lain-lain. Orang berdosa kalau sungguh-sungguh bertobat, betul bisa diampuni, tetapi sesuatu yang indah sudah hilang seperti dicuri!

Orang yang keras hati dalam dosa itu seperti dicuri terus menerus dengan rutin, lekas habis. Ia menjadi miskin, kosong, hina, hidupnya jadi tidak berarti sebab keras hati dalam dosa).

Hadirat Tuhan diantara umatNya, itu sesuai dengan tingkat kesucian masing-masing, Allah melihat dan Allah hadir diantara mereka.

Mal 3:16 Tetapi hendaklah segala orang yang berbakti kepada Tuhan itu berkata seorang kepada seorang: Bahwa sesungguhnya Tuhan juga meng-amat-amati dan men-dengarnya dan di hadapan hadirat-Nya adalah sebuah kitab peringatan tersurat bagi segala orang yang takut akan Tuhan dan yang meng-indahkan nama-Nya! (TL)

Diantara orang berdosa Allah juga hadir, sekedar tahu tetapi bukan menyertai, sebab mereka tidak akan tahan kalau Allah ada di tengah-tengahnya

C. HADIRAT TUHAN UNTUK SEMUA.

Satu hal penting yang perlu kita ketahui ialah bahwa semua yang kita perbuat, yang baik dan yang jahat itu tidak lepas dari hadirat atau pandangan mata Allah. Mata Allah memandang setiap orang di dunia ini sampai dalam angan-angan dan pikirannya dan semua itu masuk dalam pikiran Allah yang luar biasa. Dalam istilah Alkitab rekaman ini disebut buku Hayat Mal 3:16, Wah 20:12,15 (untuk orang berdosa disebut “segala kitab”). Dalam Surga tidak ada buku tulis, tetapi ini kata-kata kiasan supaya kita bisa mengerti. Kecanggihan sistem Allah ini tak terhingga, sampai akhir zaman tidak dapat ditandingi oleh kemajuan ilmiah manusia yang mana pun.

Segala perbuatan jahat dan perbuatan baik itu diketahui Allah meskipun Ia tidak langsung menindaknya Pengkh 8:11 sehingga beberapa orang mengira bahwa Allah tidak tahu Maz 73:11.

Jadi orang-orang ber-iman selalu ada di hadapan hadirat Tuhan, misalnya: 2Sam 6:16. Daud menyanyi memuji Tuhan dengan bebas di hadapan Tuhan, Allah mengetahuinya dengan tepat.

Misalnya kalau seorang berkata-kata, semua kata-katanya itu langsung naik ke hadapan Tuhan seperti huruf-huruf balok yang berdiri di muka Allah dan ini direkam untuk selamanya Yer 17:16, kecuali kalau bertobat, baru “catatan ini” dihapus dari buku hayat atau pikiran Allah.

1Sam 1:12Hanna berdoa di hadapan hadirat Tuhan, Tuhan melihat kita selalu, juga waktu menyanyi, memuji, berdoa dan mendengar Firman Tuhan, apa sungguh-sungguh atau bermain-main atau menghinakan hadirat Tuhan,kita selalu ada di dalam hadirat Tuhan, sebab itu di dalam Gereja (juga di tempat-tempat lain yang manapun) jangan sembarangan dengan tingkah laku yang tidak pantas, apalagi dengan sikap dan kata-kata yang jelek kepada Tuhan, atau dengan  pikiran dan perbuatan dosa, itu direkam untuk selamanya dalam buku arsip Tuhan (kecuali kalau bertobat, itu dihapus oleh darah Yesus). Belajar hidup tertib, suci, taat di hadapan hadirat Tuhan seperti Abraham seperti Elia.

Kej 17:1 Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan (hadirat, TL) Ku dengan tidak bercela. (1Raj 17:1)

Misalnya kalau seorang mencium isterinya dengan bergairah, Tuhan tahu tetapi ia tidak perlu malu, sebab itu bukan dosa 1Kor 7:2-3, tetapi kalau ia mencium perempuan lain, itu yang dosa dan direkam lengkap dengan perasaan hatinya dan apa yang dikatakan dalam hatinya, sebab Tuhan melihat semuanya! Rekaman Tuhan itu dahsyat, semua yang dilakukan manusia, ditambah isi hatinya dan semua yang lain diketahui Tuhan lengkap.

Jadi orang yang ada dalam hadirat Tuhan itu menerimasegala hal-hal yang indah dan mulia dari Allah, itu luar biasa, seperti masuk Surga, dan di dalam hadirat Tuhan itu juga direkam lengkap dan itu mengikut menyertainya sebagai pahala untuk kekal Wah 14:13. Tetapi rekaman orang berdosa yang masuk dalam Neraka kekal dibuang semua, dimusnahkan, sehingga tidak lagi diingat oleh Allah dan semua orang yang hidup di Surga. Meskipun kita masih hidup dalam dunia, tetapi kalau hati tinggal dalam hadirat Tuhan, kita bisa bersukacita seperti dalam  Surga, tetapi jangan lupa, kita harus terus tinggal dalam kesucian, tetap harus mau pikul salib, supaya bisa tetap tinggal dalam suasana Surga. (Kalau satu kali kita sudah masuk Surga sesudah kematian, di sana semua orang tidak lagi bisa berdosa, sehingga tidak lagi ada problem.

Sebab itu selain bersukacita dan menikmati suasana Surga dalam hadirat Tuhan, kita juga(dalam hidup ini) harus selalu memelihara kesucian hidup kita supaya tetap benar dan berkenan kepada Tuhan.

IV. MACAM-MACAM TINGKAT HADIRAT TUHAN.

Hadirat Tuhan itu bertingkat-tingkat.

Hadirat Tuhan ini sama dengan tingkat kesucianyang bertingkat-tingkat yang juga tampak dalam Kemah Suci. Sampai di mana kita meningkat dalam kesucian sampai di situ juga kita bisa masuk dalam hadirat Tuhan..

Dalam Wasiat Lama Tuhan hadir di atas tutupan Grafirat dari Tabut Kel 25:8,22. Meskipun begitu hadirat Tuhan sudah terasa dari jauh (makin jauh, tingkatannya makin rendah) oleh orang-orang yang mencari Allah.

Memang hadirat Tuhan itu bertingkat-tingkat, tetapi bukan menurut jarak hurufiah, melainkan secara rohani, yaitu:

1. Di muka Pintu Gerbang (= Luar Halaman). Orang-orang yang berdosa di hadapan hadirat Tuhan Kej 13:13; 19:13 dan orang-orang dosa yang mencari Tuhan dan mau bertobat bisa merasakan hadirat Tuhan dengan nyata sejak dari sini Hak 20:23.

2.a. Halaman.

Semua orang laki-laki Israel setiap tahun harus menghadap hadirat Tuhan tiga kali Kel 23:17.

Mereka datang ke Halaman Bait Allah, bahkan iblispun masih boleh masuk hadirat Tuhan dalam tingkat Halaman ini (Ayub 1:6,12; 2:7).

Dan memang halaman bait Allah ini akhirnya diserahkan dalam tangan antikris Wah 11:2. Ini adalah tingkatan orang-orang percaya yang masih menyeru Nama Tuhan, tetapi juga terus-menerus jatuh bangun dalam dosa. (Orang yang samasekali tidak mau bertobat itu ke luar dari hadirat Tuhan = Luar Halaman).

2.b. Di muka Pintu Kemah, misalnya Kel 29:11. Tentu di sini terasa lebih kuat daripada di muka Pintu Gerbang.

3. Di dalam Ruang Suci.  Ini tingkat imam-imam. Dalam Wasiat Lama hanya sedikit orang yang boleh melayani dalam Ruangan Suci, hanya imam-imam saja.

Imam-Imam Tuhan hidup di hadapan hadirat Tuhan di dalam kesucian, tetapi Hofni dan Pinehas berbuat banyak dosa di hadapan hadirat Tuhan, sehingga dihukum Tuhan. Sebaliknya Samuel yang kemudian menjadi nabi Tuhan, ia mau hidup dengan tertib dan suci di hadapan hadirat Tuhan dari kecil 1Sam 2:18,21. Sebab itu kuasa, hikmat dan anugerah Tuhan ada di atasnya.

Ini tingkat yang lebih tinggi, daripada Halaman, sebab itu Tuhan bisa bekerja lebih banyak dan lebih kuat dalam orang-orang ini. Ada banyak tingkatan dalam Ruangan Suci ini dan yang tertinggi disini adalah di Mezbah Dupa di muka Tirai, misalnya Kel 30:7-8Im 16:12.

4. Di dalam Ruang Maha Suci.  Imam besar 1 tahun sekali masuk ke dalam Ruang Maha Suci ke depan Tabut Im 16:13.

Orang-orang yang menang terus (lebih dari pemenang Rom 8:37 KJV) akan duduk dengan Kristus dalam tahta BapaNya, ini berarti di Ruang Maha Suci Wah 3:21. Ruang Maha Suci adalah lambang kesem-purnaan dan disini hadirat Tuhan paling kuat, seperti Musa yang berkata-kata dengan Tuhan muka dengan muka. Ini tingkat yang tertinggi

V.  MASUK  HADIRAT TUHAN.

Tuhan Allah itu maha suci, sebab itu orang yang masuk dalam hadirat Tuhan itu ada syarat-syaratnya.

A. SYARAT MASUK .

1. Benar, suci, tidak ada dosa, sebab dosa menarik hukuman Tuhan sekalipun Musa (yang bersalah sebab tidak mengkhitankan anak-anaknya Kel 4:24), bahkan Putra Allah sekalipun, sebab menanggung dosa umat manusia begitu banyak, maka Allah Bapa tidak tahan dan (hadirat Bapa) meninggalkanNya lalu hukuman Allah dijatuhkan di atasnya, sehingga Putra manusia Yesus berteriak-teriak berseru kepada BapaNya.

Mat 27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau (hadiratMu)meninggalkan Aku?

Ia menderita karena dosa-dosa kita, karena dosa seluruh umat manusia.

Kalau ada dosa kita tidak bisa masuk hadirat Tuhan bahkan bersekutu dari jauhpun terputus Yes 59:1.

2. Pikiran dan angan-angan yang suci. Ini perlu ekstra perhatian, sebab di hadapan Tuhan, alam pikiran itu nampak jelas, tidak tersembunyi bagiNya Ibr 4:13. Keinginan-keinginanpun harus disucikan.

Sekalipun dalam Wasiat Lama, Tuhan memberi peraturan tentang dunia keinginan supaya jangan ingin milik orang atau ingin hal-hal yang dosa sebab Allah melihatnya, tahu dengan tepat dan itu dosa di hadapan Allah Ul 5:21.

Apalagi kita dalam Wasiat Baru. Sebab itu orang yang hanya mempunyai keinginan yang jahat atau melawan Firman Tuhan, itu sudah dosa dan ditolak Tuhan, dikeluarkan dari hadirat Allah. Allah tidak pernah salahdan Allah tidak bisa ditipu atau dikelabui oleh keadaan luar yang rohani, sebab itu kita harus sungguh-sungguh memeriksa diri di hadapanNya (sampai dalam pikiran dan angan-angan kita; kalau ada dosa, harus langsung dibersihkan, baru sesudah itu kita bisa bersekutu kembali dengan betul dan bisa masuk atau terus tinggal dalam hadirat Tuhan).

Juga pikiran tentang yang akan datang diketahui Tuhan, sebab itu harus disucikan, sekalipun itu baru dalam rencana atau angan-angan yang belum tentu jadi.Kalau ada rencana jahat atau melawan Firman Tuhan, Tuhan tahu dan itu sudah dosa di hadapan Tuhan, sebab itu harus dibuang. Ams 23:7 KJV. Semua angan-angan dan cita-cita yang dosa harus dibuang. Gal 5:24. Sampai kapanpun dalam pikiran kita, kalau ada dosa, itu dilihat Allah dan itu jahat, Allah tidak berkenan, sebab itu harus dibersihkan.

Tujuan dan cita-cita kita harus benar, baru bisa cocok dengan Tuhan dan masuk dalam hadiratNya. Jadi pikiran dan cita-cita kita bukan saja tidak boleh ada dosa, tetapi juga harus betul, mencita-citakan hal-hal yang benar dan yang diperkenan Allah. (Juga dalam Gereja, dalam perse-kutuan tubuh Kristus, hati, pikiran dan angan-angan harus bersih dan dicocokkan dengan Firman Tuhan, sehingga seluruh sidang jemaat bisa sehati, sepikir, sejiwa, setujuan 1Kor 1:10, Fil 2:2-3).

3. Memelihara diri dalam kesucian.

Jangan hanya masuk dalam hadirat Tuhan, tetapi belajar tinggal tetap dalam hadirat Tuhan, terus bersekutu, berjalan dan hidup dengan Tuhan sekalipun kita masih hidup sehari-hari.

Kej 5:22 Kemudian dari pada beroleh Metusalah itu, Henokh hidup dengan Allah tiga ratus tahun lamanya dan beroleh anak laki-laki dan perempuan. (TL)

Henokh berjalan dengan Tuhan, tetapi ia masih bersekutu dengan isterinya dan mempunyai anak-anak serta mengasuhnya sambil terus berjalan dengan Tuhan. Ini hanya bisa terjadi kalau kita terus menerus memelihara diri dalam kesucian Tuhan, sampai dalam setiap perbuatan dan angan-angan.Tetapi kalau kita sudah masuk hadirat Tuhan, itu bukan berarti untuk selamanya (kecuali di Surga, atau tingkat Ruang Maha Suci), kita masih bisa keluar lagi dari hadirat Tuhan. Keadaan kita di dunia ini masih bisa berubah. Ada yang keluar masuk dalam hadirat Tuhan, ada yang sebentar-sebentar, ada yang lama baru keluar, atau lama baru masuk kembali, ada ber-macam-macam variasi.

Adam, Kain, Yunus, Saul dll mereka sudah masuk dalam hadirat Tuhan, tetapi pada satu saat keluar lagi dari hadirat Tuhan, bahkan Saul tidak kembali lagi untuk selama-lamanya, binasa dalam Neraka.

Mereka mulai dalam Roh berakhir dalam daging Gal 3:3-4. Sebab itu kita harus memelihara hidup ini tetap dalam hadirat Tuhan. Bagaimana caranya?

3.1. Firman Tuhan.

Untuk tumbuh kita harus bertambah dalam pengertian Firman Tuhan  2Pet 3:18. Sampai dimana kita mengerti Firman Tuhan dan penuh Roh Kudus, sampai disitu kita bisa tumbuh dan berbuah Mat 13:23, 1Sam 14:30. Sebab itu kita harus tumbuh dalam pengertian Firman Tuhan dan limpah dengan minyak Roh Kudus (Ligabis). Gereja itu bukan tempat rekreasi, tetapi tempat belajar dan diolah supaya tumbuh seperti Kristus, sebab hasilnya itulah yang kita bawa untuk kekal.

3.2. Hidup dipimpin Roh, tidak sampai berdosa, tidak sampai menuruti kehendak daging Gal 5:17, 1Pet 1:2.

3.3. Menyucikan dirinya untuk pelayanan dengan tulus 2Kor 6:17, 2Tim 2:20-21 tidak akan sampai berdosa.

3.4. Memelihara persekutuan tubuh Kristus dengan baik, ini juga mencegah kita dari berbuat dosa sebab saling menasehati, saling melayani dalam Roh, saling mendoakan dan menguatkan.

Semua ini harus didasari dengan mau mematikan daging supaya tidak timbul keinginan daging dan bisa taat Rom 8:13. Kalau mau merasai sakit dalam daging, maka kita tidak sampai berdosa dan tidak keluar dari hadirat Tuhan 1Pet 4:1.

B. TERUS MENINGKAT DALAM HADIRAT TUHAN KE TINGKAT-TINGKAT YANG LEBIH TINGGI.

Jangan puas sampai pada satu tingkat pertumbuhan, harus terus tumbuh, terus meningkat dalam tingkatan-tingkatan hadirat Tuhan yang lebih tinggi. Pertumbuhan rohani itu juga sejalan dengan pertum-buhan dalam tingkat-tingkat hadirat Tuhan yang lebih tinggi.

Seringkali sesudah mengalami hal-hal yang indah dari Tuhan, lalu orang mulai menyaksikan terus hal-hal indah itu dan berhenti sampai disitu saja. Misalnya orang yang bertobat dengan cara-cara yang ajaib, semua orang keheran-heranan dan ia terus bersaksi ke mana-mana, itu indah, tetapi seringkali orang lalu berhenti pada peristiwa dan pengalaman yang indah itu. Juga kalau sudah mendapat pengertian yang baru tentang Roh Kudus atau akhir zaman, lalu berhenti di situ terus. Ada juga orang lain yang berhasil membangun suatu gedung Gereja dengan segala sistem organisasi yang bagus. Tetapi jangan berhenti sampai di sini saja! Ini salah. Jangan berhenti pada satu titik pertumbuhan, sekalipun itu merupakan suatu peng-alaman atau sukses yang amat indah dan mulia.

C. MENGAPA KITA HARUS TERUS TUMBUH DAN MAJU?

SEBAB:

1. Ini adalah kehendak Tuhan, sebab target pertum-buhan dan pengolahan orang-orang beriman adalah tumbuh sampai mencapai ukuran penuh seperti Kristus.Ef 4:13.

2. Tidak tumbuh itu tidak wajar. Kalau seorang berhenti tumbuh, itu biasanya ada sebabnya, misalnya:

a. Ada dosa-dosa tertentu. Saul sesudah menjadi raja, tidak tumbuh, macet, sebab ada dosa iri pada Daud. Seluruh hidupnya hanya berisi macam-macam usaha untuk membendung Daud, supaya tidak mengambil tahtanya atau tahta anak-anaknya (padahal Daud tidak berusaha mere-butnya). Sebab itu ia makin terjerat dalam dosa sampai mati rohaninya. Semua dosa, apalagi dosa sombong itu menyebabkan pertumbuhan rohani menjadi pelan sampai berhenti, bahkan menjadi undur. Ini pekerjaan setan. Jangan berdosa, itu memberi kesempatan pada iblis.

b. Bodoh, merasa sudah tumbuh dengan cukup, apalagi kalau ia merasa sudah lebih dari orang lain. Orang seperti ini akan kehilangan rencana Allah selanjutnya, sehingga hidupnya yang kemudian menjadi sia-sia. Misalnya Nuh, sesudah air bah ia hidup lagi 350 tahun dengan sia-sia, sebab mabuk anggur “lama”;coba ia tumbuh, mungkin sekali ia akan diangkat seperti Henokh.

c. Merasa sudah cukup dalam rohani lalu mau main-main dan melazatkan tabiat daging, tidak lagi mau pikul salib. Ada yang merasa sudah cukup menderita dan me-nyangkal diri (tentu ini adalah tipu daya setan, sebab segera seorang berhenti mematikan (Rom 6:6) daging, daging akan hidup kembali dan tumbuhlah segala macam bentuk kedagingan dan dosa! Apalagi kalau dilazatkan Rom 13:14).

Ada seorang hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dengan heran, sesudah tua dan anaknya mulai menggantikan dia, ia mulai slow down, sebab ia sudah punya nama, lalu setiap malam melihat video silat. Akhirnya hidupnya menjadi kosong dan sampai mati berhenti sampai disitu saja (mungkin juga merosot!). Rencana Allah lebih lanjut tidak nyata dalam hidupnya.

d. Mungkin juga karena kecewa kepada Allah (tetapi Allah tidak pernah salah!).

e. Dan lain-lain. Kadang-kadang mereka tidak tahu sebabnya atau tidak mau mengakuinya, tetapi kalau sebab-sebabnya ini tidak dibereskan, maka itu akan menjadi dosa sehingga keluar dari hadirat Tuhan. Sama seperti orang naik sepeda, kalau berhenti, ia jatuh! Begitu juga secara rohani, orang yang berhenti tumbuh itu pasti ada sebabnya, ada sesuatu yang tidak beres; dan ia akan jatuh!Kalau hal-hal yang tidak beres itu dibiarkan, tidak dibereskan, akan tumbuh makin jelek dan akhirnya menyebabkan kejatuhan dalam dosa dan keluar dari hadirat Tuhan.

3. Kalau kita tidak tumbuh, itu tidak baik, rugi sebab:

a. Sudah atau akan jatuh dalam dosa. Ini sebabnya mengapa tidak tumbuh, kalau normal, sehat, selalu tumbuh.

b. Rencana Allah dalam hidupnya batal. Untuk setiap masa dari hidup kita, Tuhan mempunyai rencana tertentu yang indah. Kalau kita tidak tumbuh, kita tidak akan mengalami rencana tersebut. Kalau Israel tidak keluar dari Mesir, maka mereka tidak akan mengalami pengalaman laut Merah terbelah, apalagi pengalaman manna, Yordan dan Kanaan yang indah-indah. Kalau Israel merasa di Mesir sudah mapan, semua baik dan aman, untuk selamanya mereka menjadi budak dan pada satu saat akan lenyap. Mereka tidak akan pernah mengalami hal-hal yang indah di Kanaan.

c. Bisa mati rohani. Kalau kemacetan pertumbuhan dibiarkan, maka dosa yang menyebabkannya akan ber-tumbuh terus dan upah dosa adalah maut Rom 6:23. Sebab itu tidak heran, orang yang tidak tumbuh itu mati rohaninya.

d. Jadi busuk. Kalau rohani sudah mati tidak ditolong, maka mayat akan menjadi bangkai, berbau busuk dan berulat seperti manna yang tidak dimakan. Kesaksian hidupnya akan sangat busuk.

Sebab itu orang beriman harus tumbuh dan tumbuh lebih cepat itu lebih baik, sebab target kita sangat tinggi dan mulia. Daud masih ingin tumbuh terus. Ia ingin membangun Kaabah, tetapi Tuhan melarangnya sebab ia menumpahkan terlalu banyak darah. Daud hanya boleh merencanakan dengan ilham Tuhan, menyediakan bahan-bahannya, sesudah itu ia mati. Memang itu tingkat tertinggi dan terakhir bagi Daud. Tetapi kalau kita belum sampai batas tertinggi dan terakhir, kita harus terus tumbuh dan maju.

Putra manusia Yesus banyak berbuat mujizat dan mengajar dengan heran. Orang-orang berebut hendak menja-dikanNya raja. Kalau Ia berhenti sampai di sana dan menikmati kerajaanNya, pasti menyenangkan.Tetapi kalau Ia berhenti sampai disitu, wai seluruh dunia akan menjadi celaka sebab tidak ada manusia yang selamat dan dunia akan berbau busuk. Untung Putra manusia Yesus tidak mau dijadikan raja, ia lari dari mereka, supaya bisa tumbuh lebih lanjut, meneruskan rencana Allah. Yoh 6:15.

Jangan berhenti tumbuh, meskipun sudah mencapai suatu pengalaman yang luar biasa. Jangan membangun monumen di sekitar pengalaman sukses itu dan berhenti tumbuh disitu, nanti segala celaka dan kerugian itu menghancurkan hidup kita.

VI. HADIRAT TUHAN TIDAK BISA DIBUAT MANUSIA.

Hadirat Tuhan tidak perlu dibuat-buat, sebab sampai dimana tingkat kesucian kita, sampai disitu kita masuk dalam hadirat Tuhan.

Dalam doa, hadirat Tuhan bisa dibuat menjadi makin nyata, makin terasa, tetapi kita tidak bisa meningkat dalam hadirat Tuhan semata-mata dengan nyanyian, musik dll, sebab Hadirat Tuhan itu setingkat dengan tingkat kesucian kita.

Meskipun kita tidak merasa apa-apa, tetapi kalau kita tinggal dalam kesucian Tuhan, kita tetap ada dalam Hadirat Tuhan dan itu betul-betul nyata!

Asalkan kita tinggal dalam kesucian Allah dengan betul maka pasti ada hadirat Tuhan.

Hadirat Tuhan tidak perlu ditambah-tambahi, dibuat-buat atau disubal dengan ber-macam-macam cara seperti yang dibuat beberapa orang, misalnya:

1. Dengan nubuat: “Aku ada di sini”, padahal itu nubuat dari dia sendiri dan tidak ada hadirat Tuhan.

2. Dengan nyanyian, lompat-lompat seperti orang yang dalam kebebasan Roh (2Kor 3:17).

3. Dengan musik lengkap yang bagus dan keras.

4. Dengan sorak-sorai, tepuk tangan.

5. Dengan suasana yang lain, misalnya dengan lighting yang warna-warni dll.

6. Dengan macam-macam cara emosi yang menyentuh perasaan hati, orang berusaha menghadirkan hadirat Tuhan, sehingga semua merasa, yakin ada hadirat Tuhan meskipun mereka tidak hidup dalam kesucian, bahkan hidup dalam dosa. Tuhan bisa hadir di tengah-tengah orang berdosa, tetapi kalau mereka tidak bertobat, hadirat Tuhan mendatangkan hukuman bagi mereka seperti diantara Korah, Datan, Abiram dan 250 orang-orangnya yang mempersembahkan dupa dalam pedupaan tembaga!

Kalau seorang hidup dalam dosa, sekalipun dibuat macam-macam cara, hadirat Tuhan tetap tidak ada.

Ingat Tabut ditangan Hofni Pinehas; Mereka berhasil meyakinkan semua orang Israel bahwa hadirat Tuhan datang dan ada di tengah-tengah mereka, sebab itu mereka bersorak-sorak sehingga bumi bergempa dan orang Filistin sangat ketakutan, tetapi sesungguhnya Hadirat Tuhan tidak menyertai mereka 1Sam 4:5-710-11, 30.000 orang Israel mati dikalahkan dan dibunuh orang Filistin sebagai hasil dari “hadirat Tuhan type Hofni Pinehas” (sia-sia) 1Sam 4:5,10. Tetapi sesudah Tabut jatuh ke tangan orang Filistin dan dibawa masuk dalam kuil Dagon orang Filistin, disini terasa hadirat Tuhan dari Tabut itu, ternyata Tuhan tetap ada dan patung berhala Dagon jatuh sampai patah sujud di depan Tabut dari Allah di atas segala Allah.

“Hadirat Tuhan type Hofni Pinehas”, ini hadirat Tuhan buatan yang sekarang banyak dibuat-buat orang, tetapi tidak ada kuasanya, sebab orang-orangnya tetap tinggal dalam dosa, bahkan banyak yang sudah mati dalam dosa-dosanya.

Masih mungkin ada perkecualian, tetapi hanya sedikit dan sementara seperti pada Simson karena kemurahan Tuhan, hadirat Tuhan masih menyertai Simson sampai kali yang ketiga, tetapi pada kali yang keempat, sama sekali tidak ada hadirat Tuhan dan ia mengalami celaka (karena ditinggalkan hadirat Tuhan) yang sangat mengerikan.

Jangan memalsukan atau meniru-niru hadirat Tuhan, tetapi belajar hidup suci dan berkenan kepada Tuhan, maka akan ada sukacita dan kuasa dan kemenangan sebab Allah ada (Rom 8:311Yoh 4:4). Hadirat Tuhan pasti ada di dalam dan diantara orang yang hidup dalam kesucian dan diperkenan Allah 2Taw 5:13-14. Hadirat Tuhan itu bisa disertai tanda-tanda atau tidak! Kalau Tuhan memberi tanda, bisa segala macam, sebab Dia maha kuasa.

VII. KEINDAHAN DI DALAM HADIRAT TUHAN.

Dalam Hadirat Tuhan berarti Tuhan sendiri hadir. Dan dari Tuhan kita bisa mendapat segala perkara. Jangan lupa Hadirat Tuhan tidak tergantung dari perasaan kita tetapi dari tingkat kesucian kita.

Pada waktu pesta pernikahan, banyak umat Tuhan memakai macam-macam cara sekuler yang mewah dan mengagumkan untuk membuat suasana yang indah dan sukacita dan membuat kenang-kenangan yang indah dalam peristiwa yang sekali seumur hidup ini. Mereka seringkali memakai anggur lama dari dunia ini.

Mengapa tidak memakai anggur baru dari Surga, mengapa tidak membuat suasana Surga (hadirat Tuhan Maz 16:11) dengan doa puasa (sebelumnya) dan dengan acara-acara rohani? misalnya dengan bermacam-macam bentuk nasehat Firman Tuhan untuk pernikahan dari pasangan-pasangan Kristen (sudah menikah 5,10,25,50 tahun dst) yang kesaksian hidupnya baik; Dengan audio visual Aids, dengan doa, dengan nyanyian dan musik dalam pengurapan Roh Kudus, serta segala sorak-sorai di dalam Tuhan? Seringkali karena tidak mengerti, banyak umat Tuhan membuat pesta-pesta campuran, dengan doa tetapi juga dengan cara-cara sekuler tetapi hasilnya kesukaan anggur lama!

Juga prinsip yang sama dipakai dalam Gereja-gereja untuk membuat hadirat Tuhan (suasana sukacita) supaya menarik orang datang, tetapi dengan memakai anggur baru itu jauh lebih indah, penuh dengan kuasa dan pasti puas seperti yang ternyata dalam Yoh 2:10.

Kita melihat adanya hal-hal yang indah di dalam hadirat Tuhan, antara lain:

1. Sukacita. Maz 16:11.

2. Kuasa. Kis 1:8.

3. Karunia-karunia Roh Kudus yang makin nyata.  1Kor 12:7-11.

4. Berkat-berkat jasmani. Mat 6:33.

5. Doa dan permintaan. Dll.

1. Sukacita. Maz 16:11.

Dalam hadirat Tuhan ada damai, sejahtera, sukacita yang amat indah.

Maz 16:11 Maka Engkau memberitahu aku jalan yang menuju kehi-dupan; kekenyangan dengan sukacita adalah di hadapan hadirat-Mu dan kesedapan pada kanan-Mu sampai selama-lamanya! (TL)

Kesukaan Tuhan itulah kekuatan kita Neh 8:11. Memang kesukaan dan sejahtera yang kita terima itu tidak sama untuk setiap orang, tergantung dari dekat atau jauh dari Tuhan!

Ada damai yang sempurna Yes 26:3 KJV, damai yang besar bagi orang yang cinta Firman Tuhan Maz 119:165 Yes 54:13. Kalau kita tumbuh dalam tingkatan yang lebih dekat dengan Tuhan, pasti kita akan mengalami hal-hal yang semakin indah dari Tuhan. (Ingat sungai air hidup dalam Yeh 47, makin jauh makin dalam sampai tenggelam dan hasilnya pohon-pohon yang berbuah-buah dan kehidupan (ikan-ikan) yang limpah).

Tingkatan damai dari Paul Kis 16:25Petrus itu cukup tinggi Kis 12:7, sebab itu sekalipun di dalam aniaya dan ancaman maut, mereka masih bisa tetap sejahtera, karena mereka ada dekat di dalam hadirat Tuhan.

Putra manusia Yesus di dalam aniaya yang paling dahsyat, sekarat, masih bisa pelayanan dengan mulus, tanpa salah, penuh kasih dan penuh dengan karunia-karunia Roh Kudus. Kadang-kadang orang yang dalam kelelahan, lapar, haus, sakit gigi dan sebagainya, mudah menjadi jelek sifatnya, marah-marah, mudah tersinggung dan sebagainya.

Tetapi di sini Putra manusia Yesus tetap dalam keadaan yang ideal, tetap sejahtera dan penuh kasih. Ia bisa mengampuni orang-orang jahat, menginjili penjahat di sebelahnya sampai bertobat, mengurus Maria dan Yohanes, menyerahkan jiwa-Nya dengan baik-baik kepada Bapa di Surga dan sebagainya. Sebab itu majulah lebih dekat dalam hadirat Tuhan, pasti lebih indah dan lebih efektif dan lebih lebat berbuah-buah.

2. Kuasa. Kis 1:8.

Lebih dekat, lebih besar kuasa Allah yang bekerja lewat kita.

Waktu Elisa mendapat mantel Elia, langsung dicoba dan nyata kuasanya yang sangat besar, sampai sungai Yordan terbelah untuk satu orang lewat. (Bandingkan waktu Yusak, Yordan terbelah untuk kira-kira dua juta orang). Sungguh-sungguh Elisa begitu limpah dan mewah dalam kuasa Allah sampai untuk satu orang saja Tuhan membelah sungai.

Dalam pelayanan dan hidup sehari-hari kuasa Allah nyata di dalam Putra manusia Yesus. Tentara yang hendak menangkap Yesus, dengan satu kata saja sudah rebah semuanya Yoh 18:6. Bahkan Ia mengusir setan dari banyak orang hanya dengan satu patah kata saja Mat 8:16.

Begitu pula kalau kita dekat dengan Tuhan, makin dekat maka makin besar kuasa dan segala hal-hal yang indah dari Tuhan untuk kita.

3. Karunia-karunia Roh Kudus yang makin nyata.

Ada 9 karunia Roh Kudus, dan semua itu bekerja dalam setiap orang-orang yang dipimpin Roh. Lebih dekat dengan Tuhan lebih nyata segala karunia-karunia Roh itu termasuk hikmat, mujizat dll. Stefanus yang dekat dengan Tuhan tidak dapat dikalahkan oleh ahli-ahli Torat yang menyerangnya, meskipun Stefanus masih muda dan belum berpengalaman, tetapi ia dekat dengan Tuhan Kis 6:10.

Apalagi Putra manusia, tidak ada satu orang pun yang dapat membantahi atau menjerat Dia.

Kalau ada Roh Tuhan di dalam kita dan kita lebih dekat Tuhan, maka makin nyata hikmat yang ke luar, misalnya: Kej 41:38.

Orang-orang yang seder-hana menjadi bijaksana sebab penuh dengan karunia-karunia Roh Kudus dan dekat dengan Tuhan. Suatu hidup yang indah, puas, berarti dan hasilnya mengikut menyertai sampai kekal.

4. Berkat-berkat jasmani.

Ini juga menyusul Mat 6:33. Kalau orang berdosa masih dapat berkat Tuhan Mat 5:45, apalagi orang yang berkenan pada Tuhan dan hidup dalam hadirat-Nya!

Orang yang cinta akan berkat duniawi, bersungut-sungut kalau tidak mendapatkannya. Memang orang semacam ini tidak ada dalam hadirat Tuhan dan sebab itu ia juga tidak mendapat apa-apa dari Tuhan yang jauh daripadanya. Tetapi orang yang dekat dengan Allah tidak akan sampai mati kelaparan, tidak mungkin! Orang yang sungguh-sungguh dekat dengan Tuhan, tidak akan kuatir akan apapun dan ia pasti diberkati dengan cukup bahkan limpah.

Waktu Tabut ada dalam rumah Obed Edom 2Sam 6:11, mereka memelihara Tabut Tuhan baik-baik dan dengan pengertian (kalau tanpa pengertian pasti mereka takut dan menolak, sebab Tabut baru saja makan korban Uza 2Sam 6:7). Heran, hanya dalam waktu 3 bulan sudah tampak berkat yang luar biasa dari Tabut Tuhan. Baik di rumah, baik di ladang, baik dalam ternaknya, semua diberkati Tuhan dengan limpah! Lebih dekat Tuhan, lebih pasti dan lebih banyak berkat Tuhan, rohani dan jasmani. Kalau toh kekurangan hanya sebagai ujian dan kemudian kelim-pahan itu datang lagi.

5. Doa orang yang dekat Tuhan itu doanya lebih nyata dijawab Tuhan sebab:

a. Makin dekat makin sedikit doa yang keliru (Ams 11:23), dan

b. Makin besar imannya untuk menerima sehingga doa orang-orang dekat itu lebih sering dijawab Ul 4:7.

6. Dan lain-lain.

KESIMPULAN HADIRAT TUHAN:

Berusahalah untuk:

a). Terus tinggal dalam kesucian, sehingga terus tinggal dalam hadirat Tuhan.

B). Jangan keluar dari hadirat Tuhan, bahkan

c). Berusaha setiap kali naik lebih tinggi dalam hadirat-Nya, makin dekat dan makin erat dengan Tuhan 1Kor 6:17. Lebih dekat, lebih serupa dengan Kristus. Ia melihat dan mengenal setiap anak-anak-Nya.

Jangan terlalu peduli penilaian dan penghargaan orang, tetapi nomor satu penilaian dari Tuhan, yaitu: kesucian dan berkenan pada Tuhan, (sebab selalu melakukan kehendak Tuhan, menyenangkan Tuhan Kis 13:22) lalu baru berkenan kepada manusia.

Orang yang takut akan manusia dan ingin mem-perkenankannya itu masuk jerat (Ams 29:25) bisa bohong, tipu, pura-pura dan sebagainya (sebab manusia bisa ditipu). Sebab itu takutlah pada Allah dan jangan takut pada manusia tetapi jangan jadi batu sontohan, melainkan belajar menjadi berkat. Sampai dimana kita tinggal dalam kesucian Allah sampai di sana kita pasti ada dalam hadirat Tuhan, dengan atau tanpa tanda, sebab hadirat Tuhan tidak perlu di buat-buat.

Nyanyian:

Hadirat-Nya p’nuh sukacita.

Di KananNya

Bahagia s’lamanya

Bersekutu dengan Dia,

Dia milikku, ku milik Dia

Hadirat Tuhan p’nuh sukacita

Sungguh.