Tujuan Berkat Allah
Apa sebenarnya tujuan berkat Allah?
Allah berjanji untuk memberkati dan melindungi orang-orang benar. Ungkapan dan pernyataan Allah tentang hal ini begitu banyak di dalam Firman-Nya, yang dapat kita baca dalam Alkitab.
Salah satu janji itu terdapat di dalam Mazmur 92:12-15 yang tertulis:
“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHANakan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.”
Dalam ayat ini, Allah berjanji untuk memberkati, melindungi, memelihara dan menyertai orang-orang benar? Untuk apa?
Salah satu tujuan dari berkat perlindungan Tuhan adalah agar nama Tuhan dikenal oleh semua orang, agar namanya dimasyhurkan di seluruh bumi.
Jadi, kita mengalami kebaikan dan berkat Allah sampai hari ini untuk memberitakan nama Tuhan kepada orang-orang yang belum mengenal nama-Nya. Ingatlah tugas kita sebagai saksi-saksi Kristus, mari menjadi saksi kepada sesama yang butuh keselamatan agar mereka mengenal Tuhan Yesus Kristus.
Yesus Menyembuhkan Semuanya
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. (Matius 12:15b)
Segala penyakit dapat disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Mujizat dan penyembuhan segala penyakit yang dikerjakan oleh Tuhan Yesus menunjukkan sifat dan rencana Tuhan bagi manusia yaitu agar setiap orang dibebaskan dari segala penyakit. Tuhan tidak menghendaki adanya penyakit menimpa tubuh kita.
Ketika Adam dan Hawa diciptakan, mereka sempurna dan tidak berpenyakit. Bahkan umur mereka pun mencapai 900 tahun lebih. Hal ini menunjukkan kehendak Tuhan bagi manusia dalam hal kesehatan. Sesungguhnya Tuhan mau semua orang hidup sehat dalam berkat-Nya.
Namun, memang di sisi lain, Alkitab menyatakan tentang keberadaan tubuh jasmani yang makin merosot dari hari ke hari. Kemerosotan ini menunjukkan suatu proses penuaan, bukan penyakit. Kemerosotan ini menunjuk kepada keadaan tubuh yang semakin lemah dari segi kekuatan dan fungsi tubuh. Dalam masa tua pun, firman Tuhan berjanji untuk memberikan kekuatan dan kesehatan. Mazmur 92:14 berkata: “Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,” Sungguh luar biasa pekerjaan Tuhan bagi orang-orang yang dikasihi-Nya.
Berkat firman Tuhan hari ini adalah Tuhan Yesus akan senantiasa memberikan kesehatan dan kekuatan bagi kita. Ia akan menghalaukan segala penyakit dari tubuh kita. Dan Tuhan akan menyertai kita dengan kuasa-Nya yang ajaib.
Tuhan Yesus memberkati saudara semua. Haleluya!
Melebihi Setan
Setan percaya kepada Allah dan gemetar. Ketika Tuhan Yesus berjalan di daerah gerasa, seorang yang kerasukan setan berjumpa dengan Tuhan dan setan-setan di dalam orang itu ketakutan melihat Tuhan Yesus.
Setan-setan itu tahu siapa Yesus sebenarnya dan mereka ketakutan seraya berkata agar Tuhan Yesus jangan menyiksa mereka. (Lukas 8:28)
Yakobus 2:19 berkata: “Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Ada 3 golongan manusia berdasarkan kenyataan di atas, yaitu:
1. Orang yang kurang dari setan.
Orang macam ini adalah yang tidak percaya kepada Tuhan, atheis, skeptis dan semacamnya.
2. Orang yang sama dengan setan.
Orang macam ini adalah orang yang percaya kepada Tuhan tetapi perbuatannya tidak sesuai perintah Tuhan. Setan pun percaya Tuhan dan mereka gemetar, demikian Alkitab mengatakan hal ini.
3. Orang yang “melebihi” setan
Orang macam ini adalah mereka yang percaya kepada Tuhan dan yang melakukan perintah Tuhan.
Dimanakah posisi kita saat ini? Termasuk di golongan manakah saudara? Kita harus “lebih” dari setan. Jangan cuman percaya Tuhan tapi tidak pernah taat pada firman-Nya. Jadilah orang yang beriman dan pelaku Firman Tuhan.
Benda Langit Sebagai Tanda Waktu Vs Astrologi
Tuhan menciptakan benda-benda langit sebagai penanda waktu. Matahari, bulan, dan bintang-bintang merupakan tanda yang diletakkan Tuhan di langit untuk menunjukkan masa-masa dan waktu. Firman Tuhan mengatakan demikian adanya.
Akan tetapi, astrologi mengajarkan hal yang berbeda. Menurut astrologi, benda-benda di langit menunjukkan karakter dan sifat serta nasib manusia. Ada ramalan bintang, yang membagi golongan manusia berdasarkan bintang yang dihitung menurut bulan kelahiran. Berbagai ramalan bintang itu seperti menghipnotis penganutnya untuk membaca dan mempercayai nasibnya berdasarkan ramalan itu.
Dalam tradisi Cina juga dikenal ramalan semacam ini yang disebut Shio yang didasarkan pada tahun kelahiran. Tentu saja semua ramalan yang ada, apapun bentuknya, tidaklah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
Bintang dan planet, bulan dan matahari, tidak mengatur nasib dan kehidupan manusia. Tuhanlah yang mengatur jalan kehidupan kita. Percayalah hanya kepada Tuhan saja.
“Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,” (Kejadian 1:14)
Ketinggalan Pesawat
Sewaktu hendak kembali ke Jakarta dari Praha, di bandara, saya bertemu dengan empat orang pemuda yang duduk-duduk di kursi dan salah satunya memainkan ukulele. Langsung saja saya menduga mereka adalah orang Indonesia, pertama, karena ukulele itu, kedua, karena pembicaraan mereka yang menggunakan bahasa Indonesia.
Senang rasanya bertemu orang Indonesia di negara lain. Saya pun ngobrol dengan mereka, tentang tujuan mereka dan berbagai hal lainnya. Dan, saya kaget karena ternyata mereka ketinggalan pesawat hanya karena beberapa menit terlambat. Sungguh sangat disayangkan.
Tentu kejadian ini tidak ingin dialami siapapun. Namun, bisa terjadi karena beberapa faktor. Bagi keempat pemuda tadi, penyebabnya adalah mereka berlambat-lambat untuk datang ke bandara dan memandang remeh waktu yang ada.
Dalam hidup kerohanian, hal semacam ini pun seringkali terjadi. Bagi setiap orang, Tuhan memberikan suatu batas waktu kemurahan-Nya. Apa maksudnya? Maksudnya adalah suatu batas waktu dimana pintu kemurahan Allah masih dibukakan bagi mereka yang berdosa. Tujuannya adalah agar orang yang berdosa itu sadar dan mau datang kepada Tuhan.
Namun, sayangnya, banyak orang yang berlambat-lambat untuk datang kepada Tuhan. Mereka justru lebih senang hidup dalam dosa, dan terlena sehingga lupa bahwa hidup itu hanya sementara, ada waktu untuk kembali kepada Tuhan.
Firman Tuhan mengatakan bahwa jikalau engkau mendengar suara panggilan-Nya, janganlah keraskan hatimu! Saat kita mendengar suara panggilan Tuhan, kita harus segera datang. Jangan tunggu besok atau beberapa tahun, waktunya adalah sekarang.
Seorang pemabuk di kampung saya, sudah sering diingatkan untuk datang kepada Tuhan dan hidup dalam pertobatan, namun tidak mau mendengar, malah semakin menjadi. Suatu kali, tanpa diduga, ia menabrak pohon saat menyetir motor dan meninggal di tempat kejadian. Siapa yang menyangka hal itu bakal terjadi? Dia sendiri pun tidak menyangka bahwa hidupnya akan berakhir saat itu.
Ketika masih ada waktu kemurahan Tuhan, datanglah kepada-Nya. Tuhan Yesus menantikan kedatangan saudara kepada-Nya. Suara-Nya berseru dan begitu nyaring terdengar: “Marilah datang kepada-Ku, hai kamu sekalian yang berbeban berat. Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Semua orang yang berbeban berat karena dosa, datanglah kepada Tuhan Yesus. Inilah saat kemurahan-Nya. Jangan tunggu besok, sekaranglah waktunya.
Firman Tuhan di dalam Roma 2:4 berkata: “Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?”
Sungguh, Tuhan rindu saudara datang kepada-Nya dan hidup dalam kasih karunia-Nya. Jangan biarkan waktu berlalu, tanpa hidup dalam kasih karunia Tuhan. Buatlah keputusan hari ini untuk bertobat dan meninggalkan hidup yang lama yang berdosa. Percayalah dan akuilah Tuhan Yesus Kristus di dalam hati dan mulutmu agar engkau diselamatkan dan memperoleh keselamatan serta kehidupan yang kekal. Amin.
Hakim La Guardia Membayar Dendanya
Suatu kali, seorang hakim bernama La Guardia, sedang bertugas mengadili perkara. Kepadanya diperhadapkan seorang bapak tua renta yang tubuhnya gemetaran. Bapak tua tersebut telah mencuri sepotong roti. Ia berkata bahwa keluarganya sangat menderita kelaparan dan ia tidak mempunyai uang dan pekerjaan sehingga ia mencuri sepotong roti itu.
Hakim La Guardia kemudian berkata kepadanya: “Saya harus menghukum engkau karena perbuatanmu. Aturan hukum tidak memberikan pengecualian, dan dengan ini saya menghukum engkau untuk membayar denda sebesar sepuluh dollar.”
Bapak tua itu tertunduk mendengarkan vonisnya. Sementara itu, hakim La Guardia merogoh kantong dan mengambil dompetnya serta mengeluarkan uang dan berkata kepada bapak tua itu, “Ini uang sepuluh dollar untuk membayar dendamu. Sekarang aku sudah membayarkan dendanya.”
Sang hakim memasukkan uang sepuluh dollar itu ke dalam sebuah topi, dan melanjutkan perkataannya, “Selanjutnya, saya akan menghukum semua hadirin dalam pengadilan ini untuk membayar denda sebesar 50 sen, karena telah hidup di sebuah kota dimana terdapat seorang bapak tua yang harus mencuri sepotong roti karena kelaparan. Segera kumpulkan uang denda kalian dan masukkan ke dalam topi itu.”
Petugas pengadilan mengedarkan topi kepada semua yang hadir dan mereka semua membayar denda itu.
Bapak tua ini mukanya menjadi cerah dan ia tersenyum, terang bagaikan cahaya surga nampak di matanya. Ia pergi keluar ruangan pengadilan dengan bebas serta membawa uang sebesar 47 dollar dan 50 sen, hasil pengumpulan denda tadi.
Kisah ini begitu luar biasa bermakna tentang kepedulian kepada sesama yang membutuhkan. Bila ada orang-orang di sekitar kita yang kelaparan atau menderita dan membutuhkan bantuan pertolongan dari kita, biarlah kita membuka tangan bagi mereka untuk menolong sebab itulah yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan.
Imamat 25:35 berkata: “Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga tidak sanggup bertahan di antaramu, maka engkau harus menyokong dia sebagai orang asing dan pendatang, supaya ia dapat hidup di antaramu.”
Jadilah penolong bagi sesama kita. Amin.
Iman Adalah Dasar
Apakah harapan saudara di masa depan? Apa yang mendasari harapan itu? Apakah saudara yakin bahwa harapan itu akan terwujud?
Firman Tuhan secara jelas mengajarkan kita bahwa dasar dari segala pengharapan kita adalah IMAN. Iman didefinisikan di dalam Ibrani 11:1 sebagai berikut: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”
Jadi, keyakinan kita akan tercapainya segala sesuatu yang kita harapkan didasari pada iman. Iman yang bagaimana? Iman kepada Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah pemenuhan dari segala harapan kita di masa kini dan nanti.
Abraham adalah contoh teladan seorang yang berjalan di dalam iman. Alkitab berkata bahwa sekalipun tidak ada dasar untuk berharap namun ia percaya juga bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa. Usia Abraham sudah tua demikian pula Sara, istrinya. Namun, terhadap janji Allah ia tidak bimbang. Bagi manusia mustahil, tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil.
Tuhan mau agar kita berjalan di dalam iman yang teguh. Jangan engkau bimbang dan ragu. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, Firman Tuhan. Sebab orang yang bimbang tidak akan mendapatkan apa apa dalam hidupnya.
Bagaimana dengan keadaan saudara saat ini? Apakah sekelilingmu membuat saudara kehilangan pengharapan? Ingatlah, di saat engkau lemah dan tak berdaya, disitu kuasa Tuhan sempurna bekerja.
Melangkahlah dalam iman maka segala pengharapan itu akan terwujud dalam kehidupan saudara. Amin. Tuhan Yesus memberkati!
Beauty Of A House
The beauty of a house is harmony,
The security of a house is loyalty,
The joy of a house is love,
The plenty of a house is in children,
The rule of a house is service,
The comfort of a house is God himself.
-Frank Crane-
Bless o Lord every house in the world that all parents and children can share love to each other and live happily in Your love.
Rapat Para Setan
Alkisah, para setan mengadakan suatu rapat besar tahunan di suatu tempat. Seluruh setan yang ada di dunia berkumpul untuk menghadiri acara tersebut.
Salah satu agenda utama rapat adalah mengenai penentuan metode baru untuk menyesatkan manusia, sebab sesuai perkembangan zaman, teknik dan strategi penyesatan harus diperbarui terus menerus.
Usulan pertama, agar setan menanamkan hawa nafsu jahat dalam hati manusia. Tapi, cara ini dianggap sudah usang karena sudah dari dulu digunakan setan, lagipula manusia akan menyadari akan pengaruh setan dalam dirinya. Strategi ini masih digunakan sehingga dianggap bukan hal yang baru.
Usul kedua, agar setan menanamkan egoisme atau rasa cinta diri sendiri dalam hati manusia agar mereka tidak peduli kepada orang lain dan tidak peduli kepada Tuhan. Sebagian besar setan yang hadir menganggap ini masih pola lama dan sebagian besar manusia sudah menyadari ini sebagai kebencian sehingga akan menghindarinya.
Usul ketiga, agar setan membuat manusia tidak sadar mana yang benar dan mana yang salah. Yang benar jadi salah dan yang salah dianggap benar. Usul ini dianggap juga masih pola lama yang masih dipakai sampai sekarang.
Usul keempat diberikan oleh salah satu setan lulusan universitas setan terkenal. Setan ini mengusulkan agar manusia dikelabui dengan sesuatu yang akan membuatnya kehabisan waktu dan fokus hidup sehingga manusia tidak lagi sepenuhnya berpikir tentang Tuhan, sesama dan segala kegiatan rohani. Ketua rapat dan para hadirin setan penasaran dan bertanya: “Bagaimana caranya?”
Setan pengusul itu pun mengungkapkan strateginya yaitu agar dibuatkan “GAME ONLINE”, supaya manusia terjerat hati dan pikirannya serta kehilangan fokus hidup, dan tidak peduli.
Usul itu disetujui dan diputuskan untuk mulai diberlakukan setelah rapat selesai. Dan mulailah di seluruh dunia, game online menguasai jutaan manusia hingga saat ini.
Tentu saja cerita tentang rapat para setan hanyalah sebuah kisah ilustrasi. Inti dari renungan hari ini adalah agar kita tidak terjerat dengan berbagai ilah jaman ini. Bentuk-bentuk penyembahan berhala modern ada berbagai macam, marilah kita mewaspadainya agar tidak terjerumus di dalamnya.
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1 Petrus 5:8)
Yesus, Gembala Yang Baik
Penggambaran tentang Tuhan sebagai seorang gembala merupakan suatu gambaran yang bermakna akan pengayoman, tuntunan, pemeliharaan dan perlindungan Tuhan kepada umat-Nya.
Sebagai gembala yang baik, Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya. Inilah satu ciri utama seorang Gembala yang baik yaitu rela memberikan nyawa, artinya bahwa Ia mau berkorban agar domba-domba dapat hidup.
Menjadi seorang gembala gereja merupakan tugas pelayanan yang harus mencontoh kepada Tuhan Yesus. Seorang gembala gereja haruslah rela berkorban dan memperhatikan umat gembalaan yang dipercayakan Tuhan. Fokus utamanya adalah membimbing umat kepada Tuhan agar hidup setia dalam firman Tuhan.
Gembala bukanlah pribadi yang menuntut untuk diperhatikan tetapi justru memperhatikan, bukan menuntut untuk diberi tetapi justru memberi. Gembala tidak boleh menuntut untuk dilayani, melainkan harus melayani.
Keterbalikan dalam realita mengenai sikap perilaku para gembala merupakan fenomena yang menunjukkan indikasi akan banyaknya gembala yang tidak baik di dunia ini. Pelayanan telah menjadi cara untuk memperkaya diri sendiri. Para pendeta membangun kerajaannya sendiri, bukan Kerajaan Allah. Dinasti kepemimpinan dalam pelayanan nampak begitu terang terjadi. Pembukaan cabang beberapa gereja denominasi tertentu menunjukkan bahwa sedang terjadi monopoli pelayanan dan kecenderungan mencari keuntungan finansial dalam pelayanan.
Pekerjaan pelayanan bukanlah pekerjaan duniawi. Seorang gembala harus berfokus kepada Kristus dan bukan pada keduniawian.
Siapakah Gembala kita? Bukan manusia biasa, tetapi Tuhan Yesus Kristus lah Gembala kita yang hidup dan penuh kasih. Dia selalu mengasihi dan peduli kepada kita.
Marilah percaya dengan sungguh akan fakta Firman Tuhan ini bahwa Tuhan Yesus selalu ada bersama dengan kita dan menolong kita senantiasa.
Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (Yohanes 10:11 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar